REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juventus harus menerima kekalahan pertama mereka sejak ditangani pelatih baru Andrea Pirlo saat menjamu Barcelona di Turin dalam pertandingan Grup G Liga Champions, Kamis (29/10) dini hari WIB. Gol Ousmane Dembele dan penalti Lionel Messi membuat mereka takluk 2-0.
Kubu tuan rumah sebetulnya berhasil mencetak tiga gol ke gawang Barcelona. Namun, ketiga gol yang dicetak oleh Alvaro Morata itu dianulir oleh keputusan VAR lantaran offside. Di sisi lain, absennya Cristiano Ronaldo menjadi salah satu faktor terbesar kekalahan juara Italia itu.
7⃣0⃣ group stage goals for Leo Messi. No player in history has scored more...#UCL pic.twitter.com/oL5wz2UiKz
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) October 28, 2020
Setelah pertandingan, Andrea Pirlo membahas perjuangan timnya bersama Sky Sports, dikutip dari Gianluca Dimarzio, Kamis (29/10). Pirlo mengaku sudah mengira pertandingan akan berjalan sulit bagi kubunya.
Menurutnya Barcelona memiliki pemain yang terbiasa dengan permainan ini sementara Juventus sedang membangun dengan beberapa pemain pada pertandingan Liga Champions kedua mereka.
"Ini akan membantu kami tumbuh," kata Pirlo, Kamis (29/10).
"Saya berharap untuk memiliki lebih banyak pemain segera, mereka yang bermain selama sembilan puluh menit berjuang secara berurutan," ujarnya.
Selain itu, Juventus yang tertinggal 1-0 justru malah kehilangan Merih Demiral karena kartu merah di menit ke-85. Sialnya lagi, Federico Bernardeschi yang masuk dari bangku cadangan, malah menyebabkan penalti bagi Barcelona. Dia menegaskan, pemain sudah berjuang dalam pertandingan tersebut.
7 - There were seven penalties awarded tonight in the Champions League, the most on a single night of action in the competition since October 21st 2014 (9). Rewind. pic.twitter.com/fFGXbmxrnS
— OptaJoe (@OptaJoe) October 28, 2020
"Sungguh frustasi untuk bermain dengan sepuluh orang dan berlari tanpa alasan, para pemain tidak menafsirkan permainan dengan baik. Kami perlu diposisikan lebih baik, kami ingin membuat mereka tidak seimbang tetapi saling menginjak kaki," ungkap Pirlo.
"Kami ingin menjaga Chiesa tetap melebar, tujuan agar dia bertanding satu lawan satu, kami ingin menciptakan ruang untuknya, tetapi mereka tutup kami," jelasnya.