Kamis 29 Oct 2020 10:15 WIB

Hadiri Sidang Senat dengan Jenggot, CEO Twitter Viral

Jenggot Jack Dorsey yang panjang dan berantakan mencuri perhatian publik

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Jenggot Jack Dorsey yang panjang dan berantakan mencuri perhatian publik.
Foto: EPA
Jenggot Jack Dorsey yang panjang dan berantakan mencuri perhatian publik.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jenggot CEO Twitter Jack Dorsey mencuri perhatian pada Rabu (28/10). Ia mencuri perhatian ketika tiga bos raksasa teknologi termasuk Facebook dan Google bersaksi di depan panel Senat tentang perlakuan perusahaan teknologi terhadap ujaran dan informasi di platform mereka.

Dorsey berpartisipasi dari jarak jauh dan penonton dikejutkan dengan janggutnya yang panjang dan berantakan. Jenggot Dorsey bahkan sampai ke platform media sosialnya sendiri, Twitter. Beberapa pakar dan jurnalis berbagi reaksi mereka terhadap jenggot Dorsey di Twitter,dilansir di Media ITE.

Baca Juga

"Mark Hamill + Gandalf = @jack?" kata ilmuwan politik Amerika Ian Bremmer (@ianbremmer), merujuk pada penyihir di The Lord of The Ring.

"Jack telah menjadi raja karantina jenggot," kata @Mikelsaac reporter teknologi New York Time.

"Bagus League of Assassins memberi Ra's al Ghul cuti untuk berpartisipasi dalam dengar pendapat ini," kata @ParkerMolloy dari Media Matters for America merujuk pada tokoh dalam Batman.

Banyak yang menganggap penampilan Dorsey lucu dan mencerminkan situasi karantina pandemi hingga membuat meme. Namun banyak pula yang menyindirnya dengan mengatakan jenggotnya 'sangat tidak terawat' dan konyol.

"Penglihatan adalah 'sesuatu'. Suka atau benci. Itu yang kita dapatkan. Muncul sebagai CEO perusahaan publik ke sidang pemerintah dengan jenggot yang tidak terawat bukanlah sesuatu yang saya akan pilih untuk merepresentasikan perusahaan saya," kata salah seorang pengguna Twitter.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement