Kamis 29 Oct 2020 11:37 WIB

Polisi: Pemprov Belum Lapor Soal Ancam Bakar Balai Kota

Seorang perempuan paruh baya membawa bensin dan mengancam bakar gedung Balai Kota DKI

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Suasana halaman Balai Kota dan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Suasana halaman Balai Kota dan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian mengklaim, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum melaporkan kasus perempuan yang hendak membakar gedung Balai Kota DKI. "Untuk kejadian di Balai Kota, kita belum ada (terima) laporan," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir, Kompol Gunarto ketika dikonfirmasi, Rabu (28/10).

Gunarto mengklaim, justru pihaknya yang mendatangi langsung Balai Kota pada Rabu pagi. Namun, aparat tetap tak bisa memulai penyelidikan lantaran tak ada pegawai Pemprov. 

"Balai Kota sedang cuti bersama, itu keterangan pihak mereka. Jadi kami tidak bisa melakukan langkah (penyelidikan dan klarifikasi)," kata dia.

Walhasil, lanjut dia, pihaknya membuat laporan sendiri. Pihaknya bakal menggunakan dasar dari surat yang dikirimkan pihak Balai Kota dan berita dari media sosial. "Kita akan lakukan penyelidikan dari informasi tersebut," kata dia.

Gunarto mengaku, heran melihat cara pihak Bala Kota menyikapi kasus ini. Pihak Balai Kota tidak sigap menyampaikan kejadian tersebut kepada polisi. "Justru (kita tahu) ketika sudah ramai. Kita hanya disurati dan itu pun malam harinya (tengah malam)," kata dia.

Ketika surat diterima, lanjut dia, pelaku sudah menghilang. Sebab kejadian siang hari, sedangkan surat diterima malam hari. "Pelakunya entah sudah di mana," kata Gunarto.

Sebelumnya, seorang perempuan paruh baya diamankan oleh petugas keamanan lantaran membawa bensin dan mengancam akan membakar gedung Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa (27/10) pukul 12.00 WIB. "Saya tidak terima, bakar gedung. Saya tidak terima, nyawa hilang," teriak wanita itu dalam rekaman video yang sempat viral.

Kepala Biro Umum dan Administrasi Sekretariat Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin membenarkan kejadian tersebut. Budi mengatakan, perempuan itu mencoba masuk ke kantor Biro Ekonomi DKI.

"Tujuannya ingin mengantar surat. Tapi di dalam tasnya membawa bensin di dalam (kemasan) botol air mineral," kata Awaluddin saat dikonfirmasi, Rabu (28/10).

Budi menduga perempuan itu mengalami gangguan jiwa karena ucapannya yang tidak jelas. Dia mengaku sudah melaporkan kasus ini kepada Polsek Gambir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement