REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapper asal Amerika Serikat (AS) Kanye West kebingungan setelah akun Twitter-nya kehilangan ratusan ribu pengikut dalam beberapa pekan terakhir. Dalam sebuah unggahan di akun media sosialnya, pelantun "Gold Digger" itu mengungkapkan bahwa jumlah pengikutnya telah turun hingga 100 ribu.
Berkurangnya follower West terjadi di tengah kampanye kontroversial untuk pencalonannya sebagai presiden AS. Pada Juli lalu, West telah mengejutkan dunia karena mendeklarasikan diri akan maju dalam Pilpres AS tahun 2020. Pada akhirnya, rencana West untuk terjun ke dunia politik batal.
🤔 I was at 31 million followers 4 weeks ago and now I’ve been held at 30.9 million followers for the last 4 weeks 🤔🤔🤔 pic.twitter.com/AV51hzh8bn
— ye (@kanyewest) October 27, 2020
Seperti dilansir Ace Showbiz pada Kamis (29/10), suami Kim Kardashian itu mencicitkan kebingungannya terhadap jumlah pengikut yang berkurang cukup drastis.
"Saya dulu memiliki 31 juta pengikut, tapi kini hanya ada 30,9 juta pengikut selama empat terakhir,” kata dia seraya menambahkan emoji-emoji yang menunjukkan rasa heran.
Sepertinya memang ada kekecewaan dari penggemar terhadap West. Sebab, satu hari setelah sang rapper menulis cicitan itu, pengikutnya semakin berkurang dan kini tinggal 30 juta pengikut saja.
Setelah mengungkap rencananya menjadi calon presiden pada Juli lalu, sang rapper mengadakan kampanye umum perdana di Carolina Selatan. Di sana, dia membahas topik-topik mulai dari aborsi, hubungan antar ras hingga perjalanan luar angkasa.
West juga menyinggung bagamana dia dan istrinya Kim Kardashian hampir menggugurkan buah cinta pertama mereka, North. Keterbukaan West tak pelak menimbulkan kegaduhan baru dan mengecewakan sang istri.
Kemudian, dalam cicitan di Twitter, West mengungkap kemarahannya terhadap istri dan ibu mertuanya, Kris Jenner, yang diklaim ingin memasukkannya ke rumah sakit dan menjauhkan anak-anak darinya. Dia juga memberi tahu penggemar bahwa dia telah mencoba menceraikan Kim.
Sebenarnya, tidak terlalu mengejutkan jika West mengalami perubahan emosi yang drastis seperti itu, mengingat dirinya mengidap gangguan bipolar. West pertama kali terbuka tentang gangguan bipolar yang ia derita dalam wawancara di radio Big Boy pada Juni 2018. Kala itu, dia mengaku didiagnosis bipolar pada usia 39 tahun.
Kim Kardashian juga secara terbuka berbicara tentang diagnosis suaminya di lebih dari satu kesempatan, termasuk ketika wawancara dengan Vogue pada 2019. Kim mengakui bahwa West tidak cukup rutin meminum obat.
“Baginya, menjalani pengobatan sebenarnya bukan pilihan, karena hanya mengubah siapa dirinya,” kata Kim.