Kamis 29 Oct 2020 15:30 WIB

Volume Kendaraan di Ruas Tol Semarang-Batang Terus Meningkat

Arus lalu lintas dalam tol tersebut didominasi oleh kendaraan pribadi asal luar kota.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Antrean kendaraan yang akan masuk Kota Semarang terpantau di gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Kota Semarang, Kamis (29/10). Ditlantas Polda Jawa Tengah menyampaikan volume lalu lintas dalam tol Semarang- Batang terus meningkat pada hari kedua cuti bersama dan libur panjang akhir pekan ini.
Foto: Humas Polda Jateng
Antrean kendaraan yang akan masuk Kota Semarang terpantau di gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Kota Semarang, Kamis (29/10). Ditlantas Polda Jawa Tengah menyampaikan volume lalu lintas dalam tol Semarang- Batang terus meningkat pada hari kedua cuti bersama dan libur panjang akhir pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Memasuki hari kedua cuti bersama dan libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10), volume kendaraan melintas di ruas tol Semarang-Batang terus menunjukkan peningkatan. Arus lalu lintas dalam tol tersebut didominasi oleh kendaraan pribadi asal luar kota, dari arah Batang menju ke Semarang, yang volumenya terus meningkat dibandingkan hari Rabu (28/10) kemarin.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Rudy Syafrudin mengatakan, berdasarkan monitoring di ruas tol Semarang- Batang, peningkatan volume kendaraan terpantau dari arah Barat, seperti di gerbang Tol Kalikangkung.

“Kendaraan pribadi berpelat nomor Jawa Barat, Jakarta dan daerah lain di sekitarnya cukup mendominasi arus lalu lintas dalam tol hari ini,” ungkapnya, melalui keterangan pers yang diterima Republika.

Umumnya, lanjut dirlntas, mereka memanfaatkan masa cuti bersama dan libur panjang kali ini untuk pulang atau berkunjung ke kampung halaman, setelah Lebaran lalu tidak bisa pulang akibat pandemi Covid-19.

“Beberapa di antaranya menuturkan, memang memanfaatkan libur panjang kali ini untuk mudik, setelah pergerakan warga pada hari raya Idul Fitri beberapa waktu lalu sempat tertunda dengan adanya larangan mudik,” jelasnya.

Rudy menambahkan, guna mendukung kelancaran lalu lintas dan pergerakan kendaraan di dalam ruas tol pada masa libur panjang kali ini, jajaran Dirlantas Polda Jawa Tengah telah melarang kendaraan berat angkutan barang tidak diperbolehkan melintas dalam ruas tol.

Kendaraan berat–khususnya dari arah Jawa Barat—telah dialihkan ke jalan utama di kawasan pantai utara (pantura) Jawa Tengah, terhitung efektif berlaku mulai Selasa (27/10) hingga Kamis ini.

Namun beberapa kendaraan berat angkutan barang masih ada yang terpantau melintas di ruas jalan tol. Terkait hal ini, jajaran Ditlantas Polda Jawa Tengah tidak melakukan penindakan terhadap kendaraan berat yang masih melintas di dalam ruas jalan tol tersbut

Namun, hanya mengarahkan kendaraan berat angkutan barang di dalam ruas tol tersebut untuk keluar dari gerbang tol (GT) terdekat, guna kembali mengakses jalur utama pantura Jawa Tengah.

Sedangkan untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas di dalam maupun di luar jalan tol, tambahnya, telah ditempatkan personil untuk bersiaga menghalau dan mengeluarkan kendaraan berat yang masih melintas di jalan tol.

“Kalau besok Jumat (30/10), kendaraan berat anggkutan barang sudah mulai diperbolehkan masuk kembali di ruas tol sebelum larangan kembali akan dikeluarkan bagi kendaraan berat dari arah timur menuju ke wilayah Jawa Barat,” tegas Rudy.

Dia menambahkan, pada libur panjang kali ini Ditlantas Polda Jawa Tengah memperkirakan lonjakan volume kendaraan dalam ruas tol akan mencapai 40 persen dari volume normal kendaraan yang melintas.

“Dengan adanya peningkatan aktivitas mudik maupun kegiatan liburan, kami prediksi jumlah kendaraan yang melintas di wilayah Jawa Tengah pada libur panjang akhir Oktober 2020 ini, mencapai 40 persen,” lanjut Rudy.

Sementara itu, selain truk dan bus, mayoritas jalan pantura Batang hingga Kendal juga dipadati oleh kendaraan pribadi. Beberapa pengguna jalan pantura yang dikonfirmasi mengungkapkan, sedang melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman.

“Kami dari Cirebon mau melanjutkan perjalanan ke Solo, karena esok hari libur panjang jadi saya manfaatkan untuk berkunjung ke keluarga,” ungkap Sholeh (48), saat dikonfirmasi di sekitar GT Kalikangkung, Semarang.

Sebelumnya melakukan perjalanan dari Cirebon melalui jalan tol. Kebetulan setelah tiba di perbatasan Kota Semarang dengan kabupaten Kendal tersebut ingin beristirahat sambil mencari rumah makan.

Ia juga mengaku, sebelum melakukan perjalanan bersama keluarga sudah melakukan rapid test Covid-19 secara mandiri. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi guna mengetahui keamanan diri sejak dini.  

“Sebenarnya buat jaga-jaga saja sekaligus untuk memastikan jika ia dan anggota keluarganya  tidak ada yang terpapar Covid-19 sebelum melakukan perjalanan pulang ke Solo,” tandas Sholeh.

Sementara itu, Simon (42), salah satu pengguna jalan tol yang dikonfirmasi di Rest Area KM 429 ruas Semarang- Solo juga mengaku, telah melakukan rapid tes sebelum melakukan perjalanan ke luar daerah.

Selain untuk keamanan diri hal itu dilakukan juga untuk keamanan orang lain. “Kalau misalnya rapid tesnya reaktif tentu saya juga menahan diri untuk berangkat. “Atau paling tidak harus memastikan terlebih dulu kondisi kesehatan saya,” tandasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement