REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontribusi Noor Inayat Khan dalam perang dunia terungkap setelah penulis Shrabani Basu menulis biografi Noor, Spy Princess, pada 2006. Ia menjadi salah satu mata-mata wanita untuk Inggris yang andal. Tahun ini, Pemerintah Inggris menganugerahinya Plakat Biru.
Noor direkrut oleh Special Operations Executive (SOE), sebuah organisasi rahasia Inggris yang menyewa mata-mata untuk membantu gerakan perlawanan lokal melawan Third Reich. Noor ditemukan cocok untuk pekerjaan itu karena dia fasih berbahasa Prancis.
Sadar sepenuhnya akan sifat penugasan yang sangat berbahaya, ditambah dengan sedikit kompensasi uang, Noor segera menerima tawaran itu. Pada Juni 1943, Noor dikirim ke Prancis dengan kode nama "Madeline", operator nirkabel wanita pertama yang dikirim ke negara itu oleh Inggris. Setelah mendarat di kota Le Mans, Noor pergi ke Paris di mana dia akan bekerja dengan jaringan perlawanan Prancis "Prosper".
Dalam beberapa hari setelah penempatannya, semua agen Prosper berpangkat tinggi ditangkap oleh Nazi, dan perangkat nirkabel mereka disita. Kondisi ini meninggalkan Noor sebagai satu-satunya operator di lapangan selama beberapa bulan ke depan.
Setelah dikhianati oleh salah satu rekannya, dia ditangkap oleh Gestapo (polisi rahasia resmi Nazi Jerman) pada Oktober di tahun yang sama dan pindah ke Jerman sebulan kemudian. Gestapo menganggap Noor sebagai tahanan yang sangat berbahaya, yang tidak pernah menyerahkan siapa pun kepada Jerman dan telah mencoba melarikan diri dua kali di bawah pengawasan mereka, menurut catatan di buku tersebut.
Selama hampir satu tahun dipenjara, dia disiksa, dibelenggu, dan diberi makanan yang kurang dari cukup. Noor dipindahkan ke kamp konsentrasi Dachau di Karlsruhe, di mana dia ditembak mati bersama dengan tiga agen Inggris lainnya.
Menurut buku Spy Princess, interogator Noor di Paris yakni Ernst Vogt memberi tahu Jean Overton Fuller, teman dan penulis biografi Khan tahun 1952 berjudul Madeleine, bagaimana dia tidak pernah bertemu seseorang seperti Noor dan mengagumi keberanian dan kebaikannya.
"Vogt pernah bertanya padanya apakah dia telah menyia-nyiakan hidupnya dengan bergabung dalam agen dan bahwa pengorbanannya sia-sia, Noor menjawab itu tidak masalah. Dia telah melayani negaranya dan itu adalah balasannya," jelas penulis Shrabani.
Noor Inayat Khan adalah wanita asal India pertama yang dianugerahi gelar untuk pengorbanannya sebagai Eksekutif Operasi Khusus (SOE) di Prancis. Dia ditangkap oleh Gestapo di Paris dan dibawa ke Jerman di mana dia dieksekusi pada 1944.
Pada 2014, sebuah perangko dikeluarkan untuk menghormatinya dan ada laporan bahwa wajahnya akan segera muncul di koin Inggris. Atas usahanya yang berani, Noor dianugerahi secara anumerta George Cross, penghargaan sipil tertinggi Inggris Raya, pada 1949 dan Croix de Guerre Prancis, penghargaan militer yang diberikan oleh Prancis pada 1946. Pada 2012, patung Khan diresmikan di London oleh Putri Anne untuk menghormati pahlawan perangnya.