Kamis 29 Oct 2020 16:56 WIB

Ini Saran Menarik Saat Menikmati Libur di Rumah

Berlibur di rumah pun dinilai lebih aman di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Endro Yuwanto
Menonton film bisa menjadi salah satu kegiatan liburan di rumah.
Foto: Flickr
Menonton film bisa menjadi salah satu kegiatan liburan di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menikmati libur panjang di rumah tak kalah menyenangkan dibanding dengan pergi mengunjungi objek wisata. Berlibur di rumah pun dinilai lebih aman di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, mengatakan, belajar dari pengalaman, selama dua kali libur panjang telah menyebabkan angka positif naik sehingga rumah sakit penuh. Karena itu, masyarakat sebaiknya mengisi libur panjang dengan menyenangkan di rumah bersama keluarga agar aman dari Covid-19.

‘’Ciptakan quality time,’’ ujar Deden, Kamis (29/10).

Deden menyebutkan, ada beberapa aktivitas menarik yang dapat dilakukan di rumah. Di antaranya, menonton film melalui streaming atau DVD, karaoke bersama anak dan istri, dan mencoba resep baru. Selain itu, hal lain yang bisa dilakukan adalah urban farming serta bersih– bersih. Bisa pula menata ulang interior agar suasana rumah semakin menyenangkan dan tidak membosankan.

Bagi yang memiliki hobi di bidang prakarya, bisa mengisi libur panjang di rumah dengan kegiatan crafting, menyulam, dan menjahit. Bisa pula melakukan kemah di halaman rumah atau pesta kebun skala keluarga. ‘’Bagi yang memiliki anak-anak, bisa menghidupkan kembali permainan tradisional anak tempo dulu,’’ ujar Deden.

Jikapun ingin menikmati libur di luar rumah tanpa ke luar kota, masyarakat bisa memilih alternatif liburan yang lebih aman dengan staycation. Staycation adalah aktivitas berlibur di sekitar tempat tinggal.

‘’Selain hemat anggaran, staycation dapat membantu bisnis warung-warung kecil, toko kelontong, restoran, penginapan, serta spot pariwisata lokal dekat tempat tinggal,’’ jelas Deden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement