REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Tanah Sereal, Tambora, Rabu (28/10) kemarin. Api menghanguskan rumah kos milik salah seorang warga.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat Eko Sumarno menjelaskan, kebakaran itu diduga disebabkan adanya korsleting listrik. Dalam peristiwa tersebut, Eko menuturkan tak ada korban jiwa. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, tapi kerugian ditaksir mencapai Rp 750 juta rupiah," kata Eko dikonfirmasi Kamis (29/10).
Eko menceritakan, peristiwa kebakaran melanda rumah kos dengan jumlah kabar sebanyak 23 unit. Kebakaran itu berlangsung sekitar pukul 13.29 WIB.
Untuk memadamkan api tersebut, pihaknya mengerahkan sebanyak 23 unit mobil pemadam kebakaran dengan 115 petugas pemadam. Dalam proses pemadaman, ia mengatakan, sempat terkendala akses menuju lokasi. Pasalnya, letak kebakaran berada di permukiman padat penduduk.
Meskipun demikian, ia mengatakan, pihaknya mampu memadamkan api dua jam kemudian. Memasuki libur panjang, Eko mengimbau, masyarakat mematikan listrik sebelum bepergian. "Sebelum meninggalkan rumah atau kediaman, diharapakan masyarakat mematikan listik sebagai antisipasi," ucapnya.