Kamis 29 Oct 2020 18:56 WIB

Kesembuhan di Indonesia Paling Timur dan Barat Masih Rendah

Sebanyak 13 kabupaten/kota memiliki persentase kesembuhan kurang dari 25 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri  / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto: BPIP
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan tingkat kesembuhan di wilayah Indonesia paling timur dan paling barat tercatat masih rendah. Hal ini, kata dia, karena masih kurangnya testing atau pemeriksaan serta kurangnya fasilitas layanan kesehatan untuk penderita Covid.

“Jika dilihat dari kasus sembuh, ternyata justru kabupaten kota yang cenderung berada di wilayah Indonesia paling timur dan paling barat yang memiliki tingkat kesembuhan yang rendah,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (29/10).

Baca Juga

Satgas pun prihatin masih adanya 13 kabupaten/kota atau 2,5 persen dari seluruh kabupaten kota di Indonesia yang memiliki persentase kesembuhan kurang dari 25 persen. Ia mengatakan, secara umum daerah dengan jumlah kasus aktif dan kasus meninggal terbanyak merupakan daerah besar dan padat penduduk.

“Hal ini tentunya adalah tantangan bagi kabupaten kota tersebut untuk dapat menjalankan sektor sosial ekonomi, namun tetap menekan penularan,” ucap Wiku.

Satgas juga mencatat, sebanyak 37,5 persen atau 193 kabupaten kota memiliki kesembuhan 25-75 persen. Sedangkan sebanyak 57,6 persen atau 296 kabupaten kota memiliki angka kesembuhan lebih dari 75 persen. Bahkan, terdapat daerah yang memiliki kasus kesembuhan hingga 100 persen. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement