Kamis 29 Oct 2020 18:57 WIB

Atasi Banjir dan Longsor, Pemprov Jateng Terjunkan Tim

banjir di Kabupaten Kebumen dipicu oleh tanggul sungai yang jebol

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Warga menggunakan rakit darurat untuk melakukan evakuasi dari rumah yang terendam banjir di Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (27/10/2020). Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jateng akibat dampak dari fenomena La Nina, selama dua hari terakhir, menyebabkan banjir dan longsor pada sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen, Cilacap, dan Banyumas.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Warga menggunakan rakit darurat untuk melakukan evakuasi dari rumah yang terendam banjir di Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (27/10/2020). Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Jateng akibat dampak dari fenomena La Nina, selama dua hari terakhir, menyebabkan banjir dan longsor pada sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen, Cilacap, dan Banyumas.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Dinas Pusdataru) telah menurunkan bantuan alat berat, dan tim penolong bagi penanganan terhadap bencana banjir dan tanah longsor di kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, pemprov juga telah menurunkan bantuan untuk penanganan para pengungsi yang ada di daerah terdampak bencana tersebut.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, bencana alam banjir dan tanah longsor telah melanda Kabupaten Kebumen. Tercatat puluhan desa terendam genangan banjir hingga ratusan warga harus meninggalkan pemukiman mereka untuk mengungsi.

Dalam rangka mendukung penanganan terhadap warga terdampak bencana alam tersebut, Pemprov Jawa Tengah telah turun tangan dan ikut serta dalam penanganan darurat bencana ke sejumlah titik wilayah yang terdampak.

Senin (26/10) kemarin, tim dari Dinas Pusdataru sudah mengirimkan alat berat, kemudian BPBD Provinsi Jawa Tengah juga sudah menurunkan tim membantu penanganan para pengungsi di wilayah terdampak bencana di kabupaten Kebumen.

“Pemprov juga sudah ikut menangani para pengungsi di Kebumen, termasuk menyiapkan berbagai logistik, kantung pasir (sand bag) dan alat berat,” ungkapnya, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa (27/10).

Menurut Ganjar, bantuan dan dukungan penanganan bencana Pemprov Jawa Tengah tersebut sudah diberangkatkan kemarin sore dan hari ini sudah bekerja. Bantuan TNI-Polri juga sudah berjalan.

Dari informasi yang diterima orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut, banjir di Kabupaten Kebumen dipicu oleh tanggul sungai yang jebol hingga air sungai meluap menggenangi kawasan pemukiman dan pertanian.

Kerusakan tanggul --yang jebol tersebut-- termasuk parah. Maka gubernur juga telah meminta semua instansi yang terkait harus ikut turun membantu dan menangani kerusakan tersebut sejak hari Selasa ini.

Kepada para pengungsi, gubernur juga mengingatkan untuk tetap memerhatikan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19, selama mereka berada di tempat penampungan sementara tersebut.

Demikian halnya kepada penanggungjawab tempat- tempat pengungsian jarak antar pengungsi diatur sedemikian rupa agar tetap berjarak tanpa harus memisahkan anggota keluaga masing- masing.

Ia menyadari betul, untuk bisa menyetting ruangan pengungsi agar tetap aman dari risiko penularan Covid-19 memang butuh latihan serta pembiasaan. Termasuk dalam menyiapkan masker bagi pengungsi.

“Tetapi harus diingat, ini memang kondisi darurat dan warga yang terdampak harus tinggal di pengungsian, namun prokes pencegahan Covid-19 juga harus dijalankan dan diikuti dengan disiplin,” tandasnya.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Harian (Kalahar) BPBD Provinsi Jawa Tengah,  Syafrudin menyampaikan, BPBD Provinsi Jawa Tengah telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Kebumen terkait dengan kebutuhan dasar para korban terdampak.

Hal ini penting dilakukan agar kebutuhan darurat yang disalurkan bisa tetap bermanfaat. Di antara yang disiapkan BPBD Jawa Tengah untuk bencana alam di Kabupaten kebumen.

Antara lain satu unit kapal, beberapa pelampung, logistik seperti beras, gula pasir, ikan kemasan kaleng, berbagai peralatan keluarga (family kit), termasuk juga di dalamnya, masker kain hingga masker medis.

Sedangkan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah juga telah turun mengirimkan bantuan ke daerah tersebut. “Beberapa karung sand bag juga sudah diberikan, karena tanggulnya kan jebol,” tambahnya.

Memasuki masa curah hujan tinggi, lanjut Syafruddin, BPBD Provinsi Jawa Tengah juga mulai melakukan antisipasi bencana alam. Seperti menyiapkan posko- posko darurat serta menyampaikan bantuan ke BPBD kabupaten untuk menyampaikan informasi peta rawan bencana sampai ke desa- desa.

“Karena itu, kami juga meminta posko agar diaktifkan, dikoordinasikan dengan lintas sektoral TNI-Polri, memantau perkembangan dan perubahan cuaca melalui BMKG, sampai menyebarkan kontak BPBD sampai ke desa-desa,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement