Kamis 29 Oct 2020 18:59 WIB

Shionogi Jepang akan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Akhir Tahun

Shionogi akan jadi yang pertama produksi vaksin dalam negeri di Jepang.

Shionogi akan jadi yang pertama produksi vaksin dalam negeri di Jepang (Foto: ilustrasi)
Foto: EPA/Bagus Indahono
Shionogi akan jadi yang pertama produksi vaksin dalam negeri di Jepang (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Shionogi & Co Jepang berencana melakukan uji coba klinis pada akhir tahun ini. Shionogi akan menjadi salah satu vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi di dalam negeri di Jepang.

"Perusahaan berencana untuk memasukkan kandidat vaksinnya ke dalam uji klinis Fase 1 pada bulan Desember. Kemudian beralih ke Fase 2 pada Januari dan mengajukan permohonan persetujuan sementara dari pemerintah," ujar Kepala Eksekutif Shionogi, Isao Teshirogi, kepada Reuters dalam sebuah wawancara, dikutip Kamis (29/10).

Baca Juga

Teshirogi mengatakan, tetapi uji coba Fase 3 kemungkinan akan dilakukan di luar negeri karena relatif kurangnya kasus COVID-19 di Jepang. Rencana Shionogi untuk memiliki dosis yang cukup untuk menginokulasi 30 juta orang pada akhir tahun depan dampaknya akan jauh lebih besar daripada penggerak pertama AnGes Inc yang berbasis di Osaka, yang mengharapkan dosis pertamanya siap pada bulan Maret.

"Untuk alasan keamanan nasional, memiliki kapasitas yang baik di Jepang sangat masuk akal," kata Teshirogi.

Sementara Shionogi tertinggal dari pemain global yang sekarang melakukan uji klinis tahap akhir massal, Shionogi bertaruh pada platform yang terbukti untuk membantunya menjadi produsen vaksin COVID-19 terbesar di Jepang. Produsen obat Prancis Sanofi SA dan Novavax menggunakan proses serupa pada kandidat vaksin COVID-19 mereka.

"Saya pikir vaksin protein rekombinan kami, metode bijaksana, memiliki lebih banyak data terakumulasi tentang kemanjuran dan keamanan daripada metode baru," kata Teshirogi.

Metodologi yang lebih baru seperti vaksin mRNA mungkin akan menjadi solusi. "Tetapi sampai hari ini, kami tidak tahu apa-apa", katanya.

Perdana Menteri Yoshihide Suga telah berjanji untuk menyediakan vaksin yang cukup bagi masyarakat pada pertengahan 2021. Jepang telah mencapai kesepakatan untuk ratusan juta dosis dengan perusahaan - perusahaan termasuk AstraZeneca Plc dan Pfizer Inc.

Shionogi telah menerima sekitar 400 juta dolar AS dari pemerintah Jepang untuk produksi vaksin COVID-19. Tetapi dunia akan membutuhkan beberapa vaksin berbeda untuk melawan pandemi, mengingat besarnya permintaan global, efek pada populasi yang berbeda, dan kemungkinan batas keefektifan pada vaksin pertama.

sumber : Reuters/Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement