REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Mairizon mengatakan produksi sampah di Kota Padang, Sumatra Barat mengalami penurunan sejak terjadinya pandemi Covid-19. Instansinya mencatat penurunan terjadi antara 100 hingga 200 ton setiap harinya. "Sejak pandemi terjadi penurunan jumlah sampah yang kita angkut ke pembuangan akhir,” kata Mairizon, Kamis (29/10).
Ia menyebut biasanya jumlah sampah yang dihasilkan warga Padang dalam sehari rata-rata mencapai 600 ton. Tapi sejak pandemi sampah yang diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) hanya sekitar 400 hingga 500 ton saja sehari, atau turun 100 hingga 200 ton.
Jumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah di Kota Padang ada sebanyak 139 titik. Warga diwajibkan membuang sampah di TPS mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Dari TPS sampah kemudian diangkut menuju TPA.
Pemko kata Mairizon menyediakan bermacam moda pengangkut sampah. Seperti mobil sweeper, truk, kontainer, becak motor, mesin pencacah kompos, mesin steam, bank sampah, excavator, buldozer, perahu pengangkut sampah, dan alat angkut lainnya.
"Satu kontainer disebut mampu mengangkut tujuh meter kubik sampah. Dan dalam sehari, potensi timbunan sampah mencapai 1.940,85 meter kubik," ucap Mairizon.