Kamis 29 Oct 2020 19:55 WIB

Alasan Drama 'Boys Over Flowers' Tetap Populer Hingga Kini

'Boys Over Flowers' menciptakan gelombang Korea besar di Asia ketika ditayangkan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Serial drama Korea
Serial drama Korea "Boys Over Flowers".

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Budaya Korea Selatan (Korsel) telah mendunia hingga membuat banyak orang kecanduan terhadap karya-karya dari negara tersebut. Tak hanya musik, drama Korea juga memiliki banyak penggemar.

Serial drama berjudul "Boys Over Flowers" adalah salah satu produksi media pertama dari budaya Korea yang memimpin gelombang hallyu ke Barat. Pada 2009, dunia K-drama diambil alih serial "Boys Over Flowers" yang berkisah tentang dunia sekolah menengah yang memberikan kehidupan baru bagi genre roman remaja.

Berdasarkan manga tahun 1990-an, serial itu bercerita tentang seorang gadis pekerja keras yang terlibat dalam kehidupan sekelompok pria muda kaya di sekolahnya. "Boys Over Flowers" ditayangkan selama 25 episode di stasiun televisi KBS2 dari 5 Januari hingga 31 Maret 2009. Drama itu menjadi salah satu K-drama pertama yang mendapatkan pengakuan internasional.

Faktanya, serial tersebut dikreditkan dengan meluncurkan karier aktor utamanya, Lee Min-ho, yang sebelumnya telah muncul dalam sejumlah drama sekolah menengah. Setelah bertahun-tahun, "Boys Over Flowers" masih menjadi salah satu drama Korea terbaik untuk dinikmati penggemar baru.

Dilansir di laman Film Daily, "Boys Over Flowers" menarik rating pemirsa dan buzz yang tinggi di seluruh Korea Selatan selama siarannya pada 2009. Drama itu juga menciptakan gelombang Korea yang besar di seluruh Asia, yang akhirnya mengarah ke Jepang, Thailand, Vietnam, Singapura, India, Nepal, Malaysia, Filipina, Taiwan, Sri Lanka, dan Indonesia.

K-drama itu sangat sukses. Para pemeran mengadakan banyak acara yang tiketnya terjual habis di seluruh Asia, seperti konser dan temu penggemar. Menurut media Korea Herald, kesuksesan besar "Boys Over Flowers" memicu tren mode dan dandanan di kalangan pria Asia karena karakter pria metroseksualnya yang terawat rapi.

"Boys Over Flowers" dihargai karena penggambaran jujur dari dunia SMA. Serial itu mengungkapkan bagaimana sekolah menengah lebih dari sekadar akademisi. Jenjang itu adalah masa hidup penuh dengan rintangan yang harus diatasi. Penonton mengatakan, drama itu seperti menghadirkan nostalgia dengan membawa penonton kembali ke masa sekolah menengah.

Pada 2020, tayangan itu sama populernya dengan saat pertama kali ditayangkan pada 2009. Para bintang di K-drama percaya bahwa pertunjukan 2009 masih relevan dan populer saat ini.

Menurut laman K Drama, "Dengan distribusi melalui KBS World, DramaFever, Hulu, dan ketersediaan di layanan seperti Amazon, 'Boys Over Flowers' adalah serial yang telah menjadi pintu gerbang acara bagi banyak penggemar drama Korea baru."

Berkat Netflix, banyak tontonan film dan televisi istimewa muncul lagi kembali ke permukaan. Karena "Boys Over Flowers" sedang tren di layanan streaming Netflix, acara tersebut bisa tetap populer dan berkembang ke negara-negara barat seperti Amerika Serikat (AS). Seperti yang dinyatakan dalam majalah Elle, "Boys Over Flowers" berada di peringkat enam dari 10 dalam daftar drama Korea terbaik untuk ditonton di Netflix pada Oktober 2020.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement