REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Seorang pria Arab Saudi diamankan di Jeddah usai menyerang dan melukai seorang penjaga di konsulat Prancis dengan senjata tajam. Demikian laporan TV pemerintah, Kamis.
Kedutaan Besar Prancis mengatakan konsulat menjadi sasaran serangan pisau yang menarget seorang penjaga. Pernyataan itu menambahkan bahwa korban telah dibawa ke rumah sakit dan kondisinya tidak kritis.
"Kedutaan besar Prancis mengecam keras serangan terhadap properti diplomatik sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan," menurut pernyataan kedutaan.
Serangan itu terjadi setelah insiden di Kota Nice, Prancis pada Kamis pagi yang menewaskan setidaknya dua orang. Wali kota Nice menggambarkan serangan tersebut sebagai terorisme.
Prancis masih berduka dengan kasus pemenggalan guru sekolah, Samuel Paty, oleh seorang pria asal Chechnya pada Oktober ini. Pelaku mengaku ingin membalas Paty karena telah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad dalam sebuah diskusi di kelas.
Sejak pembunuhan Paty, pejabat Prancis menegaskan kembali hak untuk memperlihatkan kartun tersebut, dan gambar-gambar itu secara luas dipajang dalam sebuah aksi solidaritas untuk guru tersebut.
Hal itulah yang telah memicu amarah di sebagian dunia Muslim, dengan sejumlah pemerintah menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mengejar agenda anti-Islam.
Arab Saudi pada Selasa mengecam kartun yang menghina Nabi Muhammad. Namun kerajaan itu tidak menggemakan seruan dari berbagai negara Muslim lain untuk mengambil tindakan terkait gambar Nabi yang dipajang di Prancis.