Jumat 30 Oct 2020 07:30 WIB

Stimulus PSC Kerek Jumlah Penumpang Pesawat di Lima Bandara

Jumlah penumpang di lima bandara ini mencapai 72,32 persen saat libur cuti bersama.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Calon penumpang antre untuk check in, di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/10/2020). PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatat rekor trafik penerbangan tertinggi pada 28 Oktober 2020.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Calon penumpang antre untuk check in, di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (26/10/2020). PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatat rekor trafik penerbangan tertinggi pada 28 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mencatat rekor trafik penerbangan tertinggi pada 28 Oktober 2020. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan kondisi tersebut yani stimulus passenger service charge (PSC) yang diberikan pemerintah di lima bandara AP II.

“Jumlah penumpang di lima bandara AP II yang mendapatkan stimulus tersebut pada 28 Oktober adalah 79.938 orang, atau mencapai sekitar 72,32 persen dari total penumpang di 19 bandara,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (29/1).

Baca Juga

Melalui stimulus tersebut, penumpang pesawat yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Silangit, Kualanamu, dan Banyuwangi, tidak perlu membayar PSC. Dengan begitu, harga tiket pesawat dapat lebih murah.

Dia menilai, stimulus PSC bagi lima bandara tersebut sangat tepat. Sebab, kata Awaluddin, jumlah penumpang di bandara-bandara tersebut mencapai 72,32 persen dari 19 bandara yang dikelola AP II.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah atas adanya stimulus PSC ini,” tutur Awaluddin.

Sebelumnya, AP II mencatat trafik penerbangan harian tertinggi saat masa pandemi Covid-19 pada 28 Oktober 2020. Awaluddin mengatakan pada tanggal tersebut jumlah penumpang pesawat di 19 bandara perseroan tercatat 110.530 orang dengan 1.069 penerbangan.

“Angka ini melebihi catatan tertinggi sebelumnya pada 23 Agustus 2020 yakni sekitar 95 ribu orang penumpang pesawat dengan 1.045 penerbangan,” kata Awaluddin.

Dia menambahkan, khusus di Bandara Soekarno-Hatta jumlah penumpang pada 28 Oktober 2020 mencapai 64.021 orang dengan 644 penerbangan. Angka tersebut juga merupakan angka tertinggi bagi Bandara Soekarno-Hatta di tengah pandemi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement