Jumat 30 Oct 2020 08:20 WIB

Tersangka Serangan Nice tak Masuk Daftar Milisi Tunisia

Tunisia mulai menyelidik kasus Aouissaoui yang ditangkap Kepolisian Prancis.

Seorang perempuan menangis saat mencari putranya di lokasi serangan truk di Nice, Prancis, Jumat, 15 Juli 2015. Serangan teror kembali terjadi Kota Nice, Prancis selatan dan menewaskan tiga orang pada Kamis (29/10/2020).
Foto: AP Photo/Luca Bruno
Seorang perempuan menangis saat mencari putranya di lokasi serangan truk di Nice, Prancis, Jumat, 15 Juli 2015. Serangan teror kembali terjadi Kota Nice, Prancis selatan dan menewaskan tiga orang pada Kamis (29/10/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tersangka asal Tunisia dalam serangan Kamis (29/10), yang menewaskan tiga orang di Kota Nice, Prancis selatan tidak masuk dalam daftar terduga milisi oleh Kepolisian Tunisia sebelum meninggalkan negara tersebut pada September. Hal tersebut ditegaskan petugas pengadilan setempat.

"Brahim Aouissaoui meninggalkan Tunisia pada 14 September dan tiba di Kota Nice pada Rabu," kata petugas Mohsen Dali.

Baca Juga

Menurut Dali, Tunisia mulai menyelidik kasus Aouissaoui, yang ditangkap Kepolisian Prancis pascaserangan tersebut.

Pria berusia 21 tahun itu merupakan warga desa Sidi Omar Bouhajla dekat Kairouan, namun akhir-akhir ini tinggal di Sfax. Polisi kini sedang menginterogasi keluarganya di sana, menurut sumber keamanan Tunisia.

Sfax, pelabuhan utama sekitar 130 km dari pulau kecil Lampedusa Italia, merupakan titik keberangkatan utama bagi warga Tunisia yang hendak melakukan penyeberangan ilegal dan berbahaya menuju Eropa.

Sumber Kepolisian Prancis menyebutkan Aouissaoui tidak dikenal badan intelijen Prancis.

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement