REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tersangka asal Tunisia dalam serangan Kamis (29/10), yang menewaskan tiga orang di Kota Nice, Prancis selatan tidak masuk dalam daftar terduga milisi oleh Kepolisian Tunisia sebelum meninggalkan negara tersebut pada September. Hal tersebut ditegaskan petugas pengadilan setempat.
"Brahim Aouissaoui meninggalkan Tunisia pada 14 September dan tiba di Kota Nice pada Rabu," kata petugas Mohsen Dali.
Menurut Dali, Tunisia mulai menyelidik kasus Aouissaoui, yang ditangkap Kepolisian Prancis pascaserangan tersebut.
Pria berusia 21 tahun itu merupakan warga desa Sidi Omar Bouhajla dekat Kairouan, namun akhir-akhir ini tinggal di Sfax. Polisi kini sedang menginterogasi keluarganya di sana, menurut sumber keamanan Tunisia.
Sfax, pelabuhan utama sekitar 130 km dari pulau kecil Lampedusa Italia, merupakan titik keberangkatan utama bagi warga Tunisia yang hendak melakukan penyeberangan ilegal dan berbahaya menuju Eropa.
Sumber Kepolisian Prancis menyebutkan Aouissaoui tidak dikenal badan intelijen Prancis.