Jumat 30 Oct 2020 08:48 WIB

Pemkot Jaksel Tutup Satu Kafe Pelanggar PSBB

Cafe Kampung Kopi dan pujasera tak dijatuhi sanksi karena pengunjung yang melanggar.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja bekerja di kafe yang sementara tidak melayani makan di tempat karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pekerja bekerja di kafe yang sementara tidak melayani makan di tempat karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan (Jaksel) menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke tiga kafe di Kecamatan Pesanggrahan pada Rabu (28/10) malam. Satu cafe dijatuhkan sanksi penutupan selama 24 jam.

Kepala Satpol PP Jakarta Selatan Ujang Harmawan, mengatakan, kafe yang dijatuhkan sanksi penutupan adalah Cafe Los Madellin yang berlokasi di Jalan AMD Manunggal V, Kelurahan Petukangan Utara. Sebab, kafe tersebut tetap belum melengkapi fasilitas sesuai protokol kesehatan kendati sudah ditegur secara tertulis sebelumnya.

"Mereka belum menyediakan thermo gun untuk mengukur suhu tubuh pengunjung dan tak ada pula tanda di kursi yang berfungsi memberi jarak antar pengunjung," kata Ujang.

Sedangkan dua kafe lainnya, yakni Cafe Kampung Kopi dan sebuah pujasera yang sama-sama berlokasi di Jalan Ciledug Raya, tak dijatuhi sanksi penutupan sementara. Sebab, kedua tempat itu sudah mematuhi aturan yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hanya saja, masih terdapat sejumlah pengunjung yang tak menggunakan masker.

"Sebagian kita berikan sanksi masker. Sebagian lain kabur ketika melihat petugas datang," kata dia.

Ujang mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan secara ketat kendati saat ini sudah masuk fase pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Justru, kata dia, pengawasan harus semakin ketat karena masyarakat semakin ramai berakitivitas di luar rumah. Apalagi sekarang sudah memasuki periode libur panjang akhir Oktober.

"Di Jakarta Selatan ini, selain mal, tempat wisata juga kita lakukan pengawasan. Misalnya, Setu Babakan dan Taman Margasatwa Ragunan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement