Jumat 30 Oct 2020 13:19 WIB

Samsung Pecahkan Rekor Kinerja di Kuartal Ketiga

Bisnis smartphone Samsung melonjak 50 persen.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Samsung
Foto: ap
Samsung

REPUBLIKA.CO.ID,  SEOUL -- Samsung melaporkan hasil kuartalnya untuk periode Juli-September 2020. Samsung membukukan pendapatan sebesar 66,96 triliun won atau sekitar Rp 875 triliun. Ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah perusahaan.

Laba operasional Samsung sebesar 12,35 triliun won atau sekitar Rp 161 triliun, meningkat 52 persen dari periode tiga bulan sebelumnya. Kinerja ini tumbuh 59 persen lebih baik dari tahun lalu.

Baca Juga

Bisnis ponsel pintar mengalami lonjakan penjualan sebesar 50 persen. Dilansir dari GSMArena, Jumat (30/10),  Samsung mampu meningkatkan manajemen biaya dan menurunkan pengeluaran promosi luring, yang menghasilkan pendapatan yang lebih baik daripada periode tiga bulan sebelumnya.

Divisi Konsumen Elektronik juga mengalami pertumbuhan penjualan TV dan peralatan, permintaan PC meningkat, penjualan laptop juga kuat. Bisnis memori juga berkinerja baik untuk NAND, produsen ponsel terus meluncurkan model baru sehingga terus berlanjut.

Sedangkan untuk DRAM smartphone akan meningkatkan keuntungan tetapi permintaan server akan mengimbangi dengan kinerja yang diharapkan lemah.

Prediksi Samsung untuk 2021 adalah permintaan seluler akan terus meningkatkan setidaknya selama paruh pertama tahun ini, karena perluasan jaringan dan ketersediaan 5G. Namun, Bloomberg menambahkan dalam sebuah laporan kematian Ketua Grup Samsung Lee Kun-hee dan persidangan terhadap putranya Jay Y Lee karena penyuapan akan menambah ketidakpastian tentang kinerja perusahaan di masa depan.

Produsen juga menolak berkomentar tentang bagaimana keluarga akan membayar miliaran dolar dalam bentuk pajak warisan. Laporan mengatakan jumlahnya hampir 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement