Polisi berjaga di depan gereja Notre Dame, Nice, Perancis Selatan, Kamis (29/10). (FOTO : Pool Reuters/Eric Gaillard/Pool via AP)
Petugas forensik memeriksa tempat kejadian perkara di Gereja Notre Dame, Nice, Perancis Selatan, Kamis (29/10). (FOTO : Pool Reuters/Eric Gaillard/Pool via AP)
Petugas forensik memeriksa tempat kejadian perkara di Gereja Notre Dame, Nice, Perancis Selatan, Kamis (29/10). (FOTO : Pool ReutersEric Gaillard/Pool via AP)
Polisi berjaga di depan gereja Notre Dame, Nice, Perancis Selatan, Kamis (29/10). (FOTO : AP/Daniel Cole)
Sejumlah warga melihat ke arah gereja Notre Dame, Nice, Perancis Selatan, Kamis (29/10). (FOTO : AP/Daniel Cole)
Presiden Emmanuel Macron dan sejumlah pejabat mendatangi Gereja Notre Dame, Nice, Perancis Selatan, Kamis (29/10). (FOTO : Pool Reuters/Eric Gaillard/Pool via AP)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Sejumlah petugas forensik memeriksa lokasi penusukan di gereja Notre Dame di Nice, Prancis Kamis (29/10). Sebelumnya sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Sesorang warga Tunisia merangsek dan menyerang pengunjung gereka. Insiden itu telah mengakibatkan 3 orang meninggal dunia dan beberapa luka-luka.
Konflik antaragama di Prancis kembali menimbulkan korban. Insiden di Nice, membuat Presiden Emmanuel Macron mengatakan Prancis akan mengerahkan ribuan tentara lagi untuk melindungi lokasi-lokasi penting seperti tempat ibadah dan sekolah.
Upaya perlidungan ditingkatkan menyusul peringatan keamanan negara dinaikkan ke level tertinggi setelah serangan Kamis (29/10).
Advertisement