Jumat 30 Oct 2020 13:42 WIB

PNS Kota Bogor dari Luar Kota Harus Tes Swab

Sambil menunggu hasil tes swab, PNS dari luar kota isolasi di rumah dulu.

Penumpang bus mengikuti tes usap (swab) di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/7/2020). Tes usap diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor itu diikuti 250 awak bus dan penumpang sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di moda transportasi publik.
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Penumpang bus mengikuti tes usap (swab) di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/7/2020). Tes usap diprakarsai oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor itu diikuti 250 awak bus dan penumpang sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di moda transportasi publik.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menyebut ada sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang sudah mendaftar untuk menjalani tes swab setelah kembali dari luar kota pada libur panjang cuti bersama ini.

"PNS yang pergi ke luar kota pada libur panjang cuti bersama, setelah kembali harus menjalani tes swab. Sambil menunggu hasil tes swab, PNS itu isolasi di rumah dulu," kata Retno di Kota Bogor, Jumat (30/10).

Libur panjang dan cuti bersama bagi PNS pada Rabu (28/10) hingga Ahad (1/11). PNS yang melakukan perjalanan keluar kota saat kembali harus menjalani tes swab untuk mencegah kemungkinan penularan Covid-19 di Kota Bogor itu adalah keputusan wali kota.

Menurut Retno, sudah ada sejumlah PNS yang mendaftar untuk melaksanakan tes swab. "Tes swab nanti akan dilaksanakan di Dinas Kesehatan," katanya.

Sementara itu, untuk mencegah kemungkinan penularan Covid-19 dari kunjungan masyarakat Jakarta dan sekitarnya ke Kota Bogor, Dinas Kesehatan melakukan rapid test atau tes cepat di sejumlah lokasi keramaian, mulai Rabu (28/10) hingga Ahad (1/11).

Pada Rabu (28/10), Dinas Kesehatan melakukan tes cepat di Terminal Baranangsiang. Targetnya, 100 orang, tapi selama tiga jam pelaksanaan, pada pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB, hanya 50 orang yang melaksanakan.

"Orang yang melaksanakan tes dipilih secara acak, baik sopir bus atau angkot, pedagang, penumpang, pengunjung, maupun warga," katanya.

Dari 50 orang yang menjalani tes cepat, ditemukan satu orang dengan hasil reaktif dan orang tersebut diminta menjalani tes swab di RSUD, untuk mengetahui hasilnya positif atau negatif.

Dinas Kesehatan, melanjutkan tes swab di terminal Baranangsiang Kota Bogor, pada Kamis hari ini, dengan sasaran 50 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement