Jumat 30 Oct 2020 14:01 WIB

BPBD Petakan Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Bantul

Daerah rawan ada di perbukitan Piyungan, Pleret, Imogiri, Dlingo dan Pundong.

Red: Bilal Ramadhan
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Dusun Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (18/3/2019).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Dusun Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (18/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah memetakan sejumlah wilayah kecamatan rawan banjir dan tanah longsor dampak curah hujan tinggi karena pengaruh fenomena La Nina pada musim hujan 2020/2021.

"Kalau potensi banjir itu mulai dari pintu masuk Bantul, yaitu wilayah Kecamatan Kasihan, Sewon, Banguntapan, dan Pleret. Kemudian endingnya di hilir wilayah Desa Sriharjo dan Selopamioro Imogiri dan Kretek," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto.

Dia mengatakan daerah rawan atau berpotensi tanah longsor seperti pengalaman tahun lalu saat cuaca hujan ekstrem, terjadi di wilayah perbukitan Kecamatan Piyungan, Pleret, Imogiri, Dlingo, Pundong, dan sebagian wilayah Kecamatan Pandak.

Sebagai kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana tersebut, kata dia, BPBD sudah menyiapkan pos induk Siaga Darurat Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang, lima pos pemadam kebakaran dan tiga unit Satuan Tugas (Satgas) beserta peralatan penanganan bencana.