Jumat 30 Oct 2020 14:01 WIB

Trump: AS Berdiri Bersama Prancis

Serangan di Nice menewaskan tiga orang, dan melukai sejumah orang lainnya.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Donald Trump
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,  PARIS -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyuarakan simpati untuk rakyat Prancis setelah serangan yang terjadi di Nice. Serangan tersebut menewaskan tiga orang dan beberapa orang terluka.

"Amerika berdiri bersama sekutu tertua kami dalam pertarungan ini. Serangan teroris Islam Radikal ini harus segera dihentikan. Tidak ada negara, Prancis, atau lainnya yang dapat bertahan lama dengan itu!," ujar Trump melalui Twitter terverfikasinya, Kamis (29/10) waktu setrmpat.

Baca Juga

Kecaman atas serangan itu juga berdatangan dari Inggris, Belanda, Italia, Spanyol, Arab Saudi dan Turki. Sekalipun sebelumnya Presiden Tayyip Erdogan mengecam Presiden Emmanuel Macron dan Prancis atas kartun Nabi Muhammad.

Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun mengatakan Islam tidak dapat digunakan atas nama terorisme. "Kami menyerukan kepada kepemimpinan Prancis untuk menghindari retorika yang menghasut lebih lanjut terhadap Muslim dan fokus, sebaliknya, menemukan pelaku ini dan tindakan kekerasan lainnya," kata dia.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, juga menyatakan kecamannya. Saudi mengatakan tindakan ekstremis seperti yang terjadi di Nice bertentangan dengan semua agama. "Saudi menekankan pentingnya menghindari semua praktik yang menimbulkan kebencian, kekerasan, dan ekstremisme," ujar pernyataan Kemenlu Saudi

Prancis, dengan komunitas Muslim terbesar di Eropa, telah mengalami serangkaian serangan teror dalam beberapa tahun terakhir. Serangan itu termasuk pengeboman dan penembakan pada 2015 di Paris yang menewaskan 130 orang. Kemudian serangan pada 2016 di Nice ketika seorang militan mengendarai truk melalui kerumunan pinggir laut untuk merayakan Hari Bastille. Serangan menewaskan 86 orang.

Seorang perwakilan Dewan Perancis untuk Kepercayaan Muslim juga mengutuk serangan Nice pada Kamis. Pihaknya meminta semua Muslim di Prancis untuk membatalkan perayaan hari raya Maulid yang menandai hari lahir Nabi, sebagai tanda duka dan solidaritas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement