REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla,berencana untuk menambahkan 52 pusat layanan baru mereka pada 2021. Produsen mobil listrik itu telah memperluas jaringan pusat layanan dan Supercharger untuk mengimbangi armadanya yang terus berkembang.
Pekan lalu, analis di Brokerage RBC mencatat bahwa investasi Tesla dalam layanan dan kualitas belum cukup untuk mengimbangi peningkatan penjualan. Hal ini berpotensi merusak citra merek itu.
"Layanan bisa menjadi sangat penting karena Tesla terus mencoba untuk memperluas di luar pasar intinya," kata Brokerage RBC yang dikutip dari Reuters, Jumat.
Perusahaan, yang telah berulang kali mengatakan bahwa mereka perlu memperluas lokasi pusat layanannya, mengoperasikan 466 pusat layanan di seluruh dunia. Kendati demikian, Tesla masih belum mau berkomentar lebih mengenai hal tersebut.