Jumat 30 Oct 2020 15:32 WIB

Muslim Australia Kecam Serangan Jamaah Gereja di Prancis

Organisasi Muslim Australia mengutuk segala bentuk kekerasan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Australia Kecam Serangan Jamaah Gereja di Prancis. Masjid Punchbowl, Sydney, Australia
Foto: Facebook
Muslim Australia Kecam Serangan Jamaah Gereja di Prancis. Masjid Punchbowl, Sydney, Australia

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Organisasi Muslim di Australia mengutuk serangan yang menewaskan tiga orang yang tengah beribadah di sebuah gereja di Nice, Prancis, Kamis (30/10). Federasi Dewan Islam Australia (AFIC) juga merilis pernyataan yang mengutuk segala bentuk kekerasan, khususnya di tempat ibadah.

"AFIC berdoa untuk korban yang terbunuh di dalam gereja mereka dan mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga mereka. AFIC sangat kecewa dengan retorika politik dan media yang menyalahkan kekerasan ini pada agama, dan memutarbalikkan bahkan mengaitkannya dengan kartun ofensif Charlie Hebdo," bunyi pernyataan itu yang dikutip di SBS, Jumat (30/10).

Baca Juga

Mereka juga mengkritik politikus yang mendalangi perpecahan di Prancis. "Politik tidak mau tahu hanya berhasil ketika warga setuju diperlakukan seperti domba untuk digiring oleh anjing pengembara," katanya.

Forum Hubungan Islam Australia juga merilis pernyataan yang mengutuk serangan yang sangat mengganggu tersebut. “Sementara banyak Muslim telah terpolarisasi oleh keputusan Presiden Macron untuk terus mendukung penggambaran kartun yang mencela Nabi Muhammad, serangan mengerikan ini tidak dapat dibenarkan dalam Islam dan bertentangan dengan ajaran Islam,” kata Direktur FAIR Kuranda Seyit.

“Tidak peduli seberapa marah perasaan Anda tentang kartun, tidak masalah jika Anda merasa agama Anda dan nabi Anda telah dihina, sebagai Muslim kita harus selalu menggunakan non-kekerasan untuk menyelesaikan perbedaan kita dan menjadi kuat dalam menghadapi kesulitan," kata dia.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga mengutuk serangan yang dia sebut sebagai tindakan barbarisme. Serangan yang mengerikan dan memalukan dan menjijikkan yang terjadi di Prancis ini telah dilihat secara luas dan dilaporkan secara luas.

"Itu hanya tindakan barbarisme yang paling kejam dan pengecut dan kejam oleh teroris dan harus dikutuk dengan cara sekuat mungkin," katanya, Jumat.

Sumber: https://www.sbs.com.au/news/australian-muslim-groups-condemn-nice-attack-call-for-social-harmony

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement