Jumat 30 Oct 2020 16:01 WIB

Penyerang di Nice Bernama Aouissaoui, Baru Tiba di Eropa

Pelaku penyerangan memiliki dokumen Palang Merah Italia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi berjaga di Gereja Notre Dame di Nice, Prancis, setelah terjadi insiden serangan dengan pisau, Kamis (29/10). Seorang pelaku menggunakan pisau membunuh tiga orang di gereja kota Mediterania, Nice. Akibatnya PM Prancis mengumumkan negara dalam kondisi bahaya tingkat tinggi.
Foto: AP Photo/Daniel Cole
Polisi berjaga di Gereja Notre Dame di Nice, Prancis, setelah terjadi insiden serangan dengan pisau, Kamis (29/10). Seorang pelaku menggunakan pisau membunuh tiga orang di gereja kota Mediterania, Nice. Akibatnya PM Prancis mengumumkan negara dalam kondisi bahaya tingkat tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Pejabat Prancis mengungkapkan pria Tunisia yang membunuh tiga orang di sebuah gereja Prancis baru saja tiba di Eropa. Dia memiliki dokumen Palang Merah Italia yang dikeluarkan setelah tiba dengan kapal migran ke Pulau Lampedusa Italia bulan lalu.

Pria berusia 21 tahun ini ditembak oleh polisi dan saat ini dalam kondisi kritis. Sebelum dapat dilumpuhkan, terdengar berulang kali meneriakkan "Allahu Akbar".

Baca Juga

Kepala jaksa anti-teroris Prancis, Jean-François Ricard, menyatakan sebuah Alquran, dua telepon dan pisau berukuran 30 sentimeter ditemukan pada penyerang. "Kami juga menemukan tas yang ditinggalkan penyerang. Di samping tas ini ada dua pisau yang tidak digunakan dalam penyerangan," ujarnya.

Seperti dikutip BBC, sumber polisi menyebut penyerang bernama Brahim Aouissaoui. Dia membunuh tiga orang yang diserangnya sebelum Misa pertama pada Kamis (29/10) pagi.