Jumat 30 Oct 2020 16:39 WIB

Penumpang Melonjak, PT KAI Daop 8 Tambah Empat Perjalanan KA

Lonjakan penumpang KA akan terus berlangsung hingga 1 November 2020.

Rep: wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Penumpang turun dari kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/4/2020). Sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona (COVID-19), terhitung pada tanggal 12 April 2020 PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 8 Surabaya mewajibkan seluruh penumpang kereta api untuk mengenakan masker dan bagi yang tidak mengenakan masker dilarang  naik kereta api serta selanjutnya  tiket akan dikembalikan penuh di luar bea pesan
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Penumpang turun dari kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/4/2020). Sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona (COVID-19), terhitung pada tanggal 12 April 2020 PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 8 Surabaya mewajibkan seluruh penumpang kereta api untuk mengenakan masker dan bagi yang tidak mengenakan masker dilarang naik kereta api serta selanjutnya tiket akan dikembalikan penuh di luar bea pesan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--PT KAI Daop 8 Surabaya kembali menambah empat perjalanan KA di masa akhir liburan panjang. Penambahan ini dilakukan lantaran jumlah penumpang mengalami lonjakan drastis.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto menyatakan, lonjakan penumpang sebenarnya sudah terjadi sejak 28 Oktober 2020. Tercatat, jumlah penumpang di hari tersebut mencapai 16.919 orang. "Sedangkan hari biasa pada masa pandemi jumlah penumpang antara 10 ribu sampai 12 ribu per hari," katanya, Jumat (30/10).

Lonjakan penumpang KA akan terus berlangsung hingga 1 November 2020. Suprapto memprediksi di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya akan terjadi puncak masa angkutan Long Weekend pada tanggal tersebut. Guna mengantisipasi peningkatan penumpang, maka PT KAI Daop 8 Surabaya kembali menambah perjalanan KA jarak jauh relasi Malang - Jakarta dan Surabaya - Bandung dan Jakarta. 

Adapun tambahan empat perjalanan KA antara lain KA Majapahit relasi Malang menuju Pasar Senen. Kemudian KA Gajayana Fakultatif relasi Malang menuju Gambir dan Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng menuju Bandung. Lalu KA Sembrani Tambahan relasi Surabaya Pasarturi menuju Gambir, Jakarta.

KA Majapahit relasi Malang – Pasar senen berangkat dari Stasiun Malang pukul 19.00 WIB. Kemudian tiba di Stasiun Pasar Senen/Jakarta sekitar pukul 09.58 WIB. Kereta ini hanya boleh diisi dengan kapasitas 430 tempat duduk. 

KA Gajayana Fakultatif berangkat dari Stasiun Malang pukul 19.30 WIB lalu tiba di Stasiun Gambir 11.15 WIB.  Karena menerapkan peraturan jaga jarak, kereta hanya bisa diisi 280 tempat duduk. 

Kemudian KA Mutiara Selatan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng pukul 19.35 WIB lalu tiba di Stasiun Bandung 09.36 WIB. KA Mutiara Selatan membawa rangkaian masing-masing empat kereta kelas eksekutif dan kereta ekonomi. Kapasitasnya 140 tempat duduk di kelas eksekutif dan 224 tempat duduk di kelas ekonomi. 

Untuk KA Sembrani tambahan berangkat dari Stasiun Surabaya Pasarturi pukul 18.50 WIB. Kemudian tiba di Stasiun Gambir Jakarta sekitar pukul 05.06 WIB. Kereta ini membawa rangkaian delapan gerbong kelas eksekutif dengan total kapasitas setelah diterapkan peraturan jaga jarak sekitar 280 tempat duduk. 

Dengan adanya penambahan ini, maka total perjalanan KA yang dioperasikan selama masa liburan panjang di Daop 8 Surabaya sebanyak 26 KA jarak menengah/jauh dan 46 KA lokal. "Dengan tiga stasiun keberangkatan awal, yaitu Stasiun Surabaya Gubeng 11 KA, Stasiun Pasar Turi delapan KA dan Stasiun Malang tujuh KA," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement