Sabtu 31 Oct 2020 01:00 WIB

Bersepeda Aman tanpa Bawa Barang Berharga

Pesepeda harus tutup kesempatan menjadi korban pembegalan.

Red: Indira Rezkisari
Pesepeda melintas di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (30/10/2020). Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan pengamanan sebagai antisipasi maraknya begal sepeda di Ibu Kota.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Pesepeda melintas di kawasan Monas, Jakarta, Jumat (30/10/2020). Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan pengamanan sebagai antisipasi maraknya begal sepeda di Ibu Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengimbau warga agar tak perlu membawa barang-barang berharga pada saat bersepeda di Ibu Kota. Bersepeda tanpa barang berharga bisa mencegah penjambretan dan pembegalan.

"Kami imbau para pesepeda agar hindari membawa barang-barang berharga. Jadi biasanya pelaku akan melihat oh dia (pesepeda) itu bawa barang seperti apa yang diincarnya itu. Ya kan? Nah kita coba menghindari itu, kemudian sedapat mungkin kalau itu memang harus dibawa agar disimpan di dalam saku yang tidak terlihat," kata Syafrin saat dihubungi, Jumat (30/10).

Baca Juga

Imbauan itu disampaikan Syafrin kepada pesepeda di Ibu Kita mengingat dalam kurun waktu satu bulan terakhir marak terjadi begal pesepeda di ruas-ruas jalan Ibu Kota. Melalui analisanya, Syafrin mengatakan para pembegal sepeda menyasar targetnya di pagi hari saat para pesepeda memang bersepeda untuk berolahraga.

Untuk itu, menurut Syafrin masyarakat harus menutup kesempatan para perampas barang penting milik pesepeda dengan tidak membawa barang berharga saat mengayuh pedal sepeda di jalan-jalan yang ada di Jakarta.