Sabtu 31 Oct 2020 02:06 WIB

Pesepeda Motor Bawa Jenazah Gegerkan Boyolali

Pengemudi sepeda motor membawa ibunya yang meninggal karena sakit tua.

Seorang pengendara sepeda motor yang membawa jenazah ditutup kain batik menggegerkan warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sejak Kamis (29/10) 2020. Bahkan, video dan foto pengendara sepeda motor dengan jenazah terbujur kaku di belakangnya tersebut hingga Jumat sudah beredar di sejumlah akun media sosial.
Foto: antaranews
Seorang pengendara sepeda motor yang membawa jenazah ditutup kain batik menggegerkan warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sejak Kamis (29/10) 2020. Bahkan, video dan foto pengendara sepeda motor dengan jenazah terbujur kaku di belakangnya tersebut hingga Jumat sudah beredar di sejumlah akun media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Seorang pengendara sepeda motor yang membawa jenazah ditutup kain batik menggegerkan warga Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sejak Kamis (29/10) 2020. Bahkan, video dan foto pengendara sepeda motor dengan jenazah terbujur kaku di belakangnya tersebut hingga Jumat sudah beredar di sejumlah akun media sosial.

Dari informasi yang diperoleh, pengendara yang bernama Sutejo (50 tahun) tersebut berada di salah satu ruas jalan di Kecamatan Simo, Boyolali. Salah satu kakak Sutejo, Sri Suyamti, membenarkan bahwa adiknya membawa jenazah yang ternyata diketahui merupakan jenazah ibunya, Ginem Suharti yang berusia 80 tahun. Suyamti dan Sutejo sendiri tinggal berdekatan dalam satu pekarangan di Kecamatan Banyudono, Boyolali.

Baca Juga

Suyamti menceritakan bahwa sebelum meninggal Ginem ikut Suyamti. Bahkan, pada Kamis pagi ia sempat berpamitan Sutejo untuk bekerja.

"Kalau kerja ya kerja, nanti kalau ada apa-apa tak urusane (saya urusnya), gitu," katanya, Jumat (30/10).

Bahkan, ketika sang ibu meninggal dunia karena sakit tua, Suyamti masih berada di tempat kerja. "Pukul setengah sembilan saya dikabari oleh adik ipar (istri Sutejo) kalau ibu meninggal. Dia juga kasih tahu kalau adik saya ini membawa ibu saya ke Simo (kampung halaman ibu) dengan diboncengkan sepeda motor. Saya sangat kaget, kok tega sekali," katanya.

Ia mengatakan ibunya sendiri berasal dari Dukuh Selorejo, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Boyolali. Bahkan, dikatakannya, awalnya Ginem akan dimakamkan sendiri oleh adiknya itu. Namun akhirnya Sutejo meminta bantuan pamannya.

"Saya kan langsung 'nyusul' ke Simo, tetapi jenazah ibu tidak ada di rumah. Ternyata sudah di makam, mau dimakamkan sendiri oleh adik saya, padahal belum disucikan," katanya.

Mengetahui hal itu, pihak keluarga membujuk Sutejo agar terlebih dahulu mensucikan jenazah orang tuanya sesuai dengan ajaran agama.

Mengenai sikap adiknya, Suyamti mengaku selama ini Sutejo cenderung tertutup. "Adik saya ini pendiam, jarang bergaul dengan tetangga. Orangnya tertutup, nggak pernah keluar (rumah)," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement