REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Warga Solo bisa menikmati angkutan pengumpan (feeder) gratis sampai akhir tahun mulai Ahad (1/11). Operasional angkutan feeder bakal terintegrasi dengan bus rapid transit Batik Solo Trans (BST).
Feeder akan dioperasionalkan dengan skema pembelian layanan atau buy the service seperti BST yang telah menerapkannya sejak 4 Juli 2020. Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan, feeder bakal dioperasikan di enam koridor dengan jumlah armada sebanyak 110 unit.
Rincian armadanya, 100 unit untuk operasional dan 10 unit untuk cadangan. Operasional layanan mulai pukul 05.00-21.00 WIB sama dengan Batik Solo Trans sesuai dengan dimulai dan berakhirnya aktivitas masyarakat.
"Ahad (1/11) nanti ada soft launching sehingga secara resmi feeder sudah beroperasi di enam koridor. Ini gratis semuanya sampai akhir tahun," terang Taufiq saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (30/10).
Enam koridor tersebut meliputi, Koridor 7 RSUD Ngipang-Pasar Klewer PP, Koridor 8 Tipes (Lotte Mart)-Taman Jayawijaya (Mojosongo) PP, Koridor 9 Sub Terminal Semanggi-Mojosongo PP, Koridor 10 Pasar Klewer-Terminal Palur PP, Koridor 11 Pasar Klewer-Terminal Tirtonadi, serta Koridor 12 Pasar Klewer-Gentan (Sukoharjo).
Taufiq memastikan layanan feeder nantinya akan lebih nyaman dan memberikan kepastian waktu kepada penumpang. Waktu tunggu maksimal 10-15 menit dengan kecepatan rata-rata 20-25 kilometer per jam. Titik pemberhentian sudah ditetapkan sehingga penumpang tidak bisa naik atau turun di sembarang tempat. Setiap koridor terdapat sekitar 40 titik pemberhentian.
"Titik-titiknya di gang-gang masuk atau sekitar pusat kegiatan. Wujudnya bukan shelter tapi penanda blok marka merah. Jadi, penumpang harus menunggu di tempat yang ditentukan," ungkapnya.
Feeder menjangkau penumpang dari perkampungan atau kewilayahan. Selanjutnya diteruskan dengan BST sebagai angkutan utama di jalan-jalan protokol.
Menurutnya, operasional feeder di enam koridor ditambah Batik Solo Trans sudah dapat menjangkau 90 persen wilayah Solo.
Sementara itu, Kepala UPT Transportasi Dishub Kota Solo, Yulianto Nugroho, menjelaskan, dalam skema buy the service ditetapkan sekitar Rp 4.000 per kilometer. Para sopir bakal digaji di atas UMR Kota Solo.
Sopir wajib memenuhi SOP yang ditentukan, seperti memakai seragam, tidak boleh mangkal, menghidupkan AC, dan tidak boleh merokok. Jika kedapatan melanggar, maka akan dikenakan sanksi.