REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Aceh telah menangkap pelaku penusukan Ustadz Muhammad Zaid Maulana saat berceramah di Desa Kandang Belang, Lawe Bulan, Aceh Tenggara. Polisi masih menyelidiki motif penusukan tersebut.
"40 menit setelah kejadian, pelaku yang bernisial MA (37 tahun) sudah ditangkap. Tetapi, tindak pidana penganiyaan berat ini, masih dalam proses penyelidikan di Polres Aceh Tenggara," ujar Kabid Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono pada Jumat (30/10).
Ery menerangkan, penyerangan MA terhadap Ustaz Zaid, terjadi pada Kamis (29/10) malam. Saat itu, penceramah agama 37 tahun itu, sedang mengisi pengajian perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid al-Husna, di Desa Kandang Belang, Lawe Bulan, Aceh Tenggara. Dari pengungkapan peristiwa, sementara ini, kata Ery, penyerangan tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 waktu setempat.
"Pelaku (MA) tiba-tiba masuk dari jenderal masjid yang berada di belakang mimbar," kata Ery.
Aksi MA tersebut, sambil berdiri di belakang Ustaz Zaid, sambil membawa senjata tajam berupa pisau belati. Pelaku MA, dikatakan Ery, menyerang bagian atas leher Ustaz Zaid. "Selanjutnya, pelaku MA, membacok leher korban dengan pisau belati yang dibawa," ucapnya.
Ery melanjutkan, selesai melakukan aksinya, pelaku MA, sempat melarikan diri melalui jendela masjid. Adapun Ustaz Zaid, yang menjadi target penyerangan, selamat. Tetapi mengalami luka-luka. "Korban (Ustaz Zaid) mengalami luka gores di bagian leher, dan luka sayatan di bagian jari kelingking," jelas Ery.
Adapun para jemaah yang menghadiri pengajian, melakukan pertolongan medis dengan melarikan penceramah itu ke RS Nurul Hasanah. Aksi penyerangan terhadap Ustaz Zaid ini, bukan kali pertama dialami para pendakwah. Awal September lalu, Ustaz Syekh Ali Jaber juga mengalami penyerangan saat menghadiri wisuda al-Quran, di Masjid Falahuddin, Lampung. Seorang pemuda berinisial AA, menyerang Syekh Ali Jaber menggunakan badik. Ustaz Jaber selamat dalam insiden tersebut. Namun lengan kanannya, terkena tusukan yang dalam.