REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Ketahanan pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Kota Jakarta Selatan mengajak warga mengisi liburan dengan bercocok tanam melalui kegiatan pelatihan di Balai Penyuluhan Pertanian(BPP) Ragunan, Jumat (30/10). Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Selatan, Hasudungan, mengatakan pihaknya bermaksud memberikan edukasi kepada masyarakat langsung di lapangan.
"Dalam kondisi masih pandemi Covid-19 dan libur panjang ini, kami bermaksud mengajak masyarakat Jakarta Selatan tidak mudik atau berwisata ke luar Jakarta, mari kita berlatih bercocok tanam," kata Hasudungan.
Menurut Hasudungan, pergi berlibur atau mudik ke kampung halaman di masa libur panjang ini menjadi salah satu potensi terjadinya klaster baru Covid-19. Oleh karena itu, pihaknya memberikan alternatif liburan yang bermanfaat untuk warga Jakarta Selatan dengan menambah ilmu dan wawasan tentang bercocok tanam. "Apalagi di masa pandemi ini, salah satu kegiatan yang cocok dilakukan adalah bercocok tanam untuk mengisi aktivitas di rumah aja," katanya.
Adapun kegiatan pelatihan bercocok tanam yang diberikan seperti pelatihan kegiatan sambung pucuk pohon Alpukat Cipedak, penanaman jagung manis, dan memanen sayuran seperti kangkung serta bayam. Hasudungan menambahkan kegiatan bercocok tanam di BPP Ragunan dapat rutin dilakukan, karena kegiatan tersebut juga mendukung pengembangan pertanian perkotaan di Jakarta.
"Harapannya BPP Ragunan dapat rutin melakukan kegiatan pelatihan seperti ini kepada masyarakat, supaya pertanian perkotaan dapat berkembang dengan baik di Jakarta," ujarnya.
Pengelola BPP Ragunan, Urip Syarifudin menambahkan, pihaknya mendukung langkah pemerintah mencegah masyarakat berpergian keluar Jakarta selama masa libur panjang ini dengan memberikan pelatihan. Misalnua untuk mengetahui cara menyambung pucuk Alpukat Cipedak, menanam tanaman palawija seperti jagung manis dan kacang panjang.
Selain menanam, peserta pelatihan juga diajak memanen sayuran. Hasil panen boleh dibawa pulang oleh masing-masing peserta.
Kegiatan pelatihan ini juga menerapkan prosedur protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik dan mencuci tangan. Sehingga kegiatan aman dari penularan Covid-19. "Jumlah peserta kurang lebih sekitar 50 orang, untuk panen dan penanaman kita bagi dua grup," kata Urip.
Salah satu peserta pelatihan, Sri Suhut mengatakan pelatihan bercocok tanam yang diikutinya sangat bermanfaat menambah wawasannya untuk mengisi waktu senggang di rumah dengan menanam di perkarangan rumahnya. "Semoga program ini tetap jalan, dan mungkin dapat ditingkatkan kembali, karena program ini sangat bermanfaat buat kami," kata Sri.