REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta akan segera mensterilkan area sekitar Stadion Manahan dari keberadaan pedagang kaki lima (PKL). Hal ini sebagai bagian dari persiapan perhelatan Piala Dunia U-21 pada Tahun 2021.
"Rencana enam bulan sebelum penyelenggaraan (pemindahan PKL), jadi paling tidak bulan Januari (2021) kami lakukan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Jumat (30/10).
Ia mengatakan untuk PKL Manahan tersebut nantinya akan dipindah ke beberapa shelter lain, di antaranya Kerten, Pajang, shelter buah Purwosari, dan Mojosongo. "Khusus untuk pakaian akan kami masukkan ke pasar, seperti Pasar Jebres masih ada ruang untuk pedagang pakaian. Selain itu juga Pasar Ayu Balapan, tinggal mereka pilih yang mana," katanya.
Kendati demikian, Dinas Perdagangan Surakarta juga mempersilakan jika ada pedagang yang ingin mencari tempat sendiri, baik itu lokasi PKL lain maupun berjualan di rumah masing-masing. Ia mengatakan jumlah pedagang di PKL Manahan sebanyak 140 orang.
Terkait rencana pemindahan tersebut, pihaknya sudah melakukan sosialisasi sejak beberapa waktu lalu. "Dari pedagang maunya kalau diizinkan jangan enam bulan sebelum penyelenggaraan tetapi 1-2 bulan baru mereka pindah, tetapi kan itu tergantung dadi FIFA dan PSSI, Kemenpora. Kami mengikuti saja," katanya.
Selain itu, dikatakannya, pedagang meminta setelah pelaksanaan piala dunia agar mereka diperbolehkan kembali berjualan di Shelter Manahan. "Terkait itu kami serahkan ke pimpinan terbaru (Wali Kota Surakarta baru) nanti. Kalau Shelter Manahan masih digunakan lagi jadi PKL, maka hak-hak pedagang diprioritaskan. Yang pasti kami menyediakan tempat dan pedagang tinggal menggunakan," katanya.