REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Perusahaan minyak asal Amerika, Chevron Ltd pada kurtal III tahun ini mampu membukukan laba di tengah kondisi harga minyak yang anjlok dan penurunan permintaan. Chevron mencatatkan keuangan yang positif di tengah perusahaan minyak Amerika Serikat (AS) lainnya yang terperosok.
Dilansir Reuters, Chevron Ltd mampu membukukan laba sebesar 201 juta dolar AS pada kuartal III ini. Chief Financial Officer Pierre Breber mengatakan salah satu upaya efisiensi bahkan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Chevron yang menjadi faktor pendukung moncernya kondisi keuangan perusahaan.
Meskipun volume lebih rendah, itu membukukan laba operasi sederhana dalam produksi dan pemurnian minyak dan gas dengan memotong biaya 12 persen dan pengeluaran untuk proyek-proyek baru sebesar 48 persen, tidak termasuk akuisisi, keduanya dari level tahun lalu.
“Ekonomi dunia terus beroperasi di bawah tingkat pra-pandemi, memengaruhi permintaan produk kami yang terkait erat dengan aktivitas ekonomi,” ujar Pierre, Sabtu (31/10).
Produksi minyak dan gas Chevron pada kuartal ketiga turun 7 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencerminkan penjualan aset, pembatasan karena harga yang rendah dan perjanjian kontrak. Volume penyulingan pulih dari penurunan tajam di kuartal kedua, sementara tetap di bawah level tahun lalu.