Sabtu 31 Oct 2020 14:28 WIB

Kementan Dorong Ekspor Pertanian RI Melalui Gratieks

Gratieks jadi pendobrak peningkatan ekspor RI empat tahun ke depan

 Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai pendobrak kerja luar biasa dalam peningkatan ekspor Indonesia selama 4 tahun ke depan.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai pendobrak kerja luar biasa dalam peningkatan ekspor Indonesia selama 4 tahun ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai pendobrak kerja luar biasa dalam peningkatan ekspor Indonesia selama 4 tahun ke depan. Program ini juga biasa disebut sebagai gerakan pemersatu kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo dalam kesempatannya beberapa waktu lalu menyampaikan, bahwa gerakan tersebut merupakan gerakan bersama untuk mengoptimalkan potensi pertanian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri serta memenuhi pasar internasional. Disisi lain, gerakan ini juga diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan secara luas di seluruh Indonesia.

"Saya menitipkan pesan kepada eksportir agar kalian membuka lapangan pekerjaan secara luas. Kami butuh tangan eksportir agar rakyat kita banyak yang kerja. Caranya tingkatkan ekspor kalian menjadi tiga kali lipat," katanya.

Sebagaimana diketahui bersama, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni bulan lalu mengalami surplus sebesar 1,27 miliar dolar AS. Surplus ini terjadi karena nilai ekspor lebih besar dari impor. Adapun nilai ekspor secara keseluruhan pada bulan Juni 2020 mencapai 12,03 milar dolar AS. Sedangkan impor selama Juni sebesar 10,76 miliar dolar AS.

Mengenai hal ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan bahwa komoditas pertanian memiliki kontribusi besar dalam surplus neraca perdagangan Indonesia selama pamdemi Covid 19. Menurut Mendag, suprlus tahun ini bahkan merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir, mengalahkan surplus 2017 sebesar 11,84 miliar dolar AS.

"Neraca dagang kita surplus sebesar 13,5 miliar dolar AS. Hasil ini lebih baik dari 2019 dalam periode sama yang mengalami defisit sebesar 2,24 miliar dolar AS. Komoditas pertanian menjadi penyumbang besar bagi neraca dagang kita selama pandemi," ujar Mendag.

Berdasarkan data ekspor kumulatif dari bulan Januari hingga September 2020, sektor pertanian meningkat sebesar 11,5 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama. Adapun produk ekspor yang meningkat diantaranya adalah buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran dan produk hewan.

"Hal ini memberikan sinyal optimisme bagi masyarakat dan pelaku pasar, bahwa perekonomian Indonesia sudah on track atau di jalurnya menuju ke arah yang lebih baik," katanya.

Bahkan, kata Mendag, pihaknya mencatat masih adanya proses ekspor yang dilakukan secara intens oleh beberapa perusahan daerah, khususnya untuk komoditas kopi, kapulaga, karet, hingga produk turunan kelapa sawit.

Baru-baru ini, Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan sukses mengekspor kopi arabika Gayonya sebanyak 57,6 ton ke negara tujuan Amerika Serikat. Kopi tersebut diekspor dengan nilai Rp 4,2 miliar. Bukan hanya itu saja, produk pertanian lainya, yakni 104 ton kelapa parut asal Sulawesi Utara sukses menambah daftar ekspor Indonesia ke negara Brasil.

Karena itu, kata Mendag, ke depan Kementeriannya akan fokus meningkatkan lalu lintas ekspor pada hasil olahan makaman dan produk pertanian. Kata dia, kedua komoditas itu diyakini dapat menyumbang nilai ekspor tinggi di pasar internasional.

"UMKM memang produk yang potensial. Makanan olahan khususnya dan hasil pertanian, ini yang akan kita ekspor. Makanya, kita akan membuat pelatihan ekspor melaui metode daring untuk memaksimalkan ekspornya," tutupnya.

Perlu diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) sejauh ini sukses membangun kolaborasi kerjasama dalam membangun sektor pertanian yang jauh lebih baik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement