Sabtu 31 Oct 2020 14:38 WIB

Kepala Puskesmas Penarik Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Kepala Puskesmas Penarik, Kab Mukomuko sebelumnya dirawat di RS M Yunus Bengkulu.

Ilustrasi Covid-19. Kepala Puskesmas Penarik, Kab Mukomuko, Bengkulu merupakan pasien Covid-19 kasus 57.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Kepala Puskesmas Penarik, Kab Mukomuko, Bengkulu merupakan pasien Covid-19 kasus 57.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Kepala Puskesmas Penarik Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Dr Budi Santoso (41) meninggal dunia pada Sabtu dini hari. Almarhum beberapa hari terakhir menjalani perawatan sebagai pasien Covid-19 di RS M Yunus Bengkulu.

"Kepala Puskesmas Penarik ini adalah pasien Covid-19 atau kasus 57 yang dirawat di rumah sakit M Yunus Bengkulu,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Baca Juga

Menurut Bustam, pada Ahad pagi, jenazah almarhum Budi diberangkatkan ke Muaro Bungo, Jambi dan dimakamkan di sana. Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 di Mukomuko yang meninggal dunia bertambah menjadi empat orang.

Bustam menyebutkan, saat ini jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Mukomuko bertambah empat orang dari sebelumnya sebanyak 59. Dari keempat orang tersebut, satu di antaranya dari Kecamatan Kota Mukomuko, satu dari Kecamatan Air Manjuto, satu dari Kecamatan Penarik dan satu dari Kecamatan Pondok Suguh.

Dari empat orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut, salah satu di antaranya setelah kontak erat dengan dua orang pasien Covid-19 dari Kecamatan Penarik. Dari sebanyak 63 orang yang positif Covid-19 tersebut, sebanyak 54 orang di antaranya dinyatakan sembuh, lima orang pasien Covid-19 tanpa gejala menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Selanjutnya, Bustam mengingatkan agar warga di daerah ini tetap waspada dan melakukan berbagai aktivitas memperhatikan protokol kesehatan, hindari kerumunan, dan banyak diam di rumah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement