Ahad 01 Nov 2020 10:42 WIB

3 Hari Hilang, Kucing Ini Kembali dengan Catatan Utang

Saat ditemukan, ada kalung dan plakat karton berisi sebuah pesan di leher kucing itu.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Kucing milik Chang Phuak yang hilang selama tiga hari, lalu kembali dengan membawa catatan utang.
Foto: changpuaksiam/Facebook
Kucing milik Chang Phuak yang hilang selama tiga hari, lalu kembali dengan membawa catatan utang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kekhawatiran pemilik hewan peliharaan tentang kucingnya yang hilang, berakhir dengan pesan yang lucu dan bahagia. Kucing itu kembali dengan selamat, tetapi membawa catatan utang.

Saat pemilik menemukan kembali kucingnya, dia melihat ada kalung dan plakat karton yang tergantung di leher kucing. Kucing warna abu-abu yang hilang itu ternyata berutang tiga kaleng makerel.

Pada karton itu terdapat tulisan tangan yang berbunyi, "Kucingmu terus mengincar makerel di kiosku, jadi aku memberinya tiga". Pemilik toko yang baik hati dan merawat kucing itu memperkenalkan dirinya sebagai 'Bibi May di Gang Nomor 2' dan bahkan memberikan nomor ponselnya.

Kisah menggelitik itu dibagikan di halaman Facebook Chang Phuak. Dia membagikan cerita lucu itu disertai foto-foto kucing dan menggunakan tagar #catslaves. Tak ayal unggahan tersebut dengan cepat menjadi viral.

"Hilang selama tiga hari dan kembali dengan utang #catslaves," tulis unggahan itu seperti dilansir di laman Indian Express, Ahad (1/11).

Gambar-gambar itu membuat banyak orang tertawa dan beberapa pengguna mengomentari postingan dengan mengatakan bahwa kucing itu sangat imut dan terlihat sangat menyesal.

Beberapa pengguna menyarankan untuk membayar makerel, namun banyak juga yang mengatakan bahwa Bibi May mungkin sebenarnya tidak ingin pemiliknya membayar makerel. Banyak yang berpendapat bahwa Bibi May mungkin telah meninggalkan nomor kontak agar pemiliknya memberitahu dia bahwa hewan peliharaan itu aman. 

BACA JUGA: Vatikan Bantah Pengakuan Yahudi Soal Tanah yang Dijanjikan dan Ras Terpilih

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement