Ahad 01 Nov 2020 15:52 WIB

Tersangka Penembakan Pendeta di Prancis Ditangkap

Tersangka tidak membawa senjata ketika ditangkap.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Tersangka Penembakan Pendeta di Prancis Ditangkap. Seorang pengendara sepeda melewati balai kota Marseille dengan lampu Tricolor Prancis untuk menghormati guru Samuel Paty yang terbunuh, Rabu, 21 Oktober 2020. Guru sejarah Prancis Samuel Paty dipenggal di Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris, selama 18 tahun -pengungsi Chechnya kelahiran Moskow, yang kemudian ditembak mati oleh polisi.
Foto: AP/Daniel Cole
Tersangka Penembakan Pendeta di Prancis Ditangkap. Seorang pengendara sepeda melewati balai kota Marseille dengan lampu Tricolor Prancis untuk menghormati guru Samuel Paty yang terbunuh, Rabu, 21 Oktober 2020. Guru sejarah Prancis Samuel Paty dipenggal di Conflans-Sainte-Honorine, barat laut Paris, selama 18 tahun -pengungsi Chechnya kelahiran Moskow, yang kemudian ditembak mati oleh polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Seorang tersangka yang menyerang pendeta ortodoks Yunani di dada ditangkap, Sabtu (31/10). Jaksa penuntut menyebut tersangka melakukan penyerangan dengan tembakan sebelum melarikan diri ke kota Lyon, Prancis.

"Seseorang yang sesuai dengan deskripsi yang diberikan oleh saksi awal telah ditempatkan dalam tahanan," kata jaksa penuntut umum Lyon, Nicolas Jacquet, dilansir di Al Arabiya, Ahad (1/11).

Baca Juga

Ia juga menambahkan tersangka tidak membawa senjata ketika ditangkap. Pastor itu diketahui ditembak dua kali sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Penembakan dilakukan saat dia menutup gereja dan langsung dirawat di lokasi karena cedera yang mengancam jiwa.

Saksi mata lain mengatakan gereja itu adalah Ortodoks Yunani. Pendeta itu disebut berkebangsaan Yunani dan memberi tahu petugas darurat ketika mereka tiba, bahwa dia tidak mengenali penyerangnya.

Adapun peristiwa penyerangan itu terjadi dua hari setelah seorang pria menewaskan tiga orang di sebuah gereja di Nice. Dua pekan lalu, seorang guru sekolah di pinggiran kota Paris dipenggal oleh penyerang berusia 18 tahun. Pelaku tampaknya marah oleh karena guru tersebut memperlihatkan kartun Nabi Muhammad di kelas.

Motif serangan terhadap pendeta ini masih tidak diketahui. Menteri di pemerintahan telah memperingatkan kemungkinan ada serangan militan Islam lainnya.

Presiden Emmanuel Macron telah mengerahkan ribuan tentara untuk melindungi situs-situs, seperti tempat ibadah dan sekolah. Perdana Menteri Jean Castex, yang mengunjungi Rouen, mengatakan dia akan kembali ke Paris untuk menilai situasinya.

Serangan di Nice terjadi saat umat Islam merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Banyak Muslim di seluruh dunia marah akibat pembelaan Prancis atas hak menerbitkan kartun yang menggambarkan Nabi.

Seorang polisi menyebut orang ketiga telah ditahan polisi sehubungan dengan serangan itu. Tersangka penyerang telah ditembak oleh polisi dan dalam kondisi kritis di rumah sakit. 

https://english.alarabiya.net/en/News/world/2020/11/01/Suspect-arrested-in-shooting-of-priest-in-France-s-Lyon-prosecutor-says-

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement