Ahad 01 Nov 2020 17:23 WIB

Milad ke-21 Tahun, Mandiri Syariah Komitmen Sukseskan Merger

Mandiri Syariah siap bersinergi menciptakan bank modern dan inovatif berskala global

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi (kiri) berbincang dengan Komisaris Masduki Baidlowi (tengah) disaksikan Anggota Dewan Pengawas Syariah Siti Ma
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi (kiri) berbincang dengan Komisaris Masduki Baidlowi (tengah) disaksikan Anggota Dewan Pengawas Syariah Siti Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri Syariah merayakan milad ke-21 tahun sebelum bergabung dengan dua bank syariah anak usaha Bank BUMN lainnya tahun depan. Mandiri Syariah memantapkan komitmen untuk menjadi bank syariah berskala global.

Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho menegaskan kembali PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mendukung penuh langkah Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN dalam menyatukan ketiga bank syariah milik Himbara.

Baca Juga

"Mandiri Syariah menyatakan kesiapannya bersinergi untuk menciptakan bank syariah yang modern dan inovatif berskala global," katanya, Ahad (1/11).

Sinergi bank syariah milik BUMN ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern. Dalam beberapa tahun terakhir, Mandiri Syariah sendiri konsisten melakukan inovasi layanan digital bagi nasabah.

Bank menawarkan sistem layanan perbankan yang berbeda yang tidak hanya memberikan layanan finansial berbasis syariah, tapi juga solusi kebutuhan sosial dan spiritual yang makin relevan dengan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.

Bank berharap bisa memberikan manfaat yang lebih luas setelah bergabung menjadi bank berskala lebih besar. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia perlu memiliki bank syariah besar serta berdaya saing global.

Hasil penggabungan bank memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar. Bank ini akan memiliki produk wholesale dan consumer yang beragam, didukung oleh kemampuan teknologi yang terbaik serta memiliki jaringan yang luas lebih dari 1.200 cabang.

Di tahun 2025, total asset diproyeksikan mencapai Rp 389,2 triliun, target pembiayaan hasil penggabungan bank sebesar Rp 272 triliun, dan target pendanaan sebesar Rp 336 triliun. Bank hasil merger nantinya akan siap bersaing dengan bank besar di Tanah Air dan menjadi TOP 10 syariah bank di dunia.

 

Melalui integrasi ini, bank syariah Himbara nantinya akan memiliki skala ekonomi dan jangkauan pasar yang lebih besar. Tentunya dengan mesin dan otot yang lebih kuat dan besar itu, Indonesia bisa mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah secara sustainable.

"Dengan skala ekonomi dan jangkauan pelayanan yang lebih luas ini diharapkan dapat menjadi semakin menarik bagi investor nasional ataupun global," katanya.

Bagi para nasabah, gabungan kekuatan dari tiga bank syariah akan dapat menikmati spektrum layanan syariah yang lebih lengkap, modern, inovatif dan berbasis digital dalam satu atap. Semacam one-roof syariah solution untuk berbagai kebutuhan dan segmen nasabah, mulai dari UMKM, retail dan komersial, wholesale syariah, hingga korporasi dan investasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement