Senin 02 Nov 2020 05:00 WIB

Angka Covid-19 Tasikmalaya Naik, Didominasi Klaster Keluarga

Penambahan kasus Covid-19 pada Ahad (1/11) didominasi klaster keluarga

Rep: Bayu Adji P/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat delapan penambahan kasus Covid-19 dalam satu hari terakhir. Penambahan kasus pada Ahad (1/11) didominasi klaster keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan dari delapan kasus tambahan, lima orang berasal dari klaster keluarga. Sementara satu orang merupakan pelaku perjalanan dan dua orang kasus hasil penelusuran (tracing) tim surveilans.

Baca Juga

"Makanya kita selalu sampaikan protokol kesehatan itu penting, tidak hanya di tempat publik tapi juga di dalam rumah," kata Uus, Ahad.

Ia mengingatkan setiap orang yang baru berpergian keluar rumah harus selalu membersihkan diri dulu sebelum masuk kembali ke rumah. Ia mencontohkan, masker yang telah dipakai harus langsung dibuang atau dibersihkan di luar rumah. Setelah itu cuci tangan baru kembali berinteraksi dengan anggota keluarga.

Menurut dia, kebiasaan itu harus mulai menjadi budaya baru. Sebab, Covid-19 tak bisa dilihat secara kasat mata. "Kalau dulu dulu kan protokol kesehatan hanya di luar rumah. Sekarang pulang ke rumah, bersihkan diri dulu baru berinteraksi," jelas dia.

Uus menambahkan masker yang telah dipakai juga tak boleh dibuang sembarangan. Artinya, masker sebaiknya dipisahkan dengan sampah lain sebab dikhawatirkan masker itu menyimpan sisa droplet.

"Kalau dia positif, masih ada sisanya di situ sampai beberapa waktu dan berpotensi juga menularkan. Yang penting jangan buang (masker) sembarangan," kata Uus.

Perihal masih tingginya penambahan kasus Covid-19 dari klaster keluarga, menurut Uus hal itu disebabkan masih rendahnya penerapan protokol kesehatan di dalam rumah. Selain itu, sejumlah keluarga di Kota Tasikmalaya memiliki kepala keluarga yang disebut weekend husband.

Istilah weekend husband adalah sebutan untuk para suami yang bekerja di luar kota dan hanya pulang ketika akhir pekan. "Suaminya misal kerja di Bandung atau Jakarta, setiap pekan datang ke Tasik. Itu banyak, apalagi sekarang perjalanan bisnis sudah mulai meningkat," terang dia.

Karenanya, Uus mengimbau bagi warga yang ingin melakukan perjalanan keluar kota harus melakukan tes Covid-19, baik tes swab atau rapid test. Kalaupun tak bisa melakukan tes, setelah sampai di rumah harus karantina dan tak berinteraksi langsung dengan keluarganya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, hingga Ahad total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya berjumlah 428 kasus. Sebanyak 310 orang telah dinyatakan sembuh, 102 orang masih dalam perawatan, dan 16 orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement