REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki mengeluarkan teleks navigasi (Navtex) baru untuk wilayah Mediterania Timur, di mana negara itu akan melakukan kegiatan penelitian seismik hingga 14 November.
Menurut pengumuman yang dirilis pada Sabtu malam, misi yang akan dilakukan oleh kapal penelitian seismik Oruc Reis itu akan berlanjut selama 13 hari.
Navtex adalah sistem komunikasi maritim yang memungkinkan kapal memberi tahu kapal lain tentang keberadaan mereka di suatu daerah serta informasi lainnya. Oruc Reis akan melakukan studi seismik di Mediterania Timur bersama dengan dua kapal lainnya, Ataman dan Cengiz Han.
Kapal penelitian ini mampu melakukan semua jenis survei geologi, geofisika, hidrografi, dan oseanografi, terutama pencarian landas kontinen dan sumber daya alam.
Pada Agustus, Turki melanjutkan eksplorasi energi di Mediterania Timur setelah Yunani dan Mesir menandatangani kesepakatan pembatasan maritim yang kontroversial, menolak niat baik Turki untuk menghentikan pencariannya.
Menyatakan kesepakatan Yunani-Mesir "batal demi hukum", Turki memberi wewenang kepada Oruc Reis untuk melanjutkan aktivitasnya di suatu daerah di dalam landas kontinen Turki.
Turki secara konsisten menentang upaya Yunani untuk mendeklarasikan zona ekonomi eksklusif yang berbasis di pulau-pulau kecil dekat pantai Turki karena melanggar kepentingan Turki sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania.
Ankara juga mengatakan sumber energi di dekat Siprus harus dibagi secara adil antara Republik Turki Siprus Utara (TRNC) dan pemerintahan Siprus Yunani di Siprus Selatan.