Senin 02 Nov 2020 02:16 WIB

Pertamina Pastikan Protokol Kesehatan Fasilitas Operasional

Pertamina mengimbau seluruh konsumen setia untuk melakukan pembayaran secara nontunai

PT Pertamina (Persero) MOR II Sumbagsel dalam layanannya memastikan dan tetap memperhatikan prosedur protokol kesehatan, baik di kantor maupun di seluruh fasilitas operasional di masa pandemi COVID-19.
Foto: dok. Istimewa
PT Pertamina (Persero) MOR II Sumbagsel dalam layanannya memastikan dan tetap memperhatikan prosedur protokol kesehatan, baik di kantor maupun di seluruh fasilitas operasional di masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- PT Pertamina (Persero) MOR II Sumbagsel dalam layanannya memastikan dan tetap memperhatikan prosedur protokol kesehatan, baik di kantor maupun di seluruh fasilitas operasional di masa pandemi COVID-19.

"Sebelum memulai pekerjaan, seluruh operator dan petugas SPBU diperiksa suhu badannya serta dipastikan dalam kondisi fit," kata Unit Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan, dalam keterangannya di Bandarlampung, Ahad (1/11).

Ia menyebutkan saat bertugas, operator diwajibkan mengenakan masker, face shield dan sarung tangan. Pertamina secara rutin juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan terhadap seluruh fasilitas SPBU. "Untuk menekan penyebaran COVID-19, Pertamina mengimbau kepada seluruh konsumen setia untuk melakukan pembayaran secara nontunai atau 'cashless' melalui aplikasi MyPertamina yang dapat diunduh melalui aplikasi Play Store atau App Store," tutup Umar.

Dengan bertransaksi menggunakan aplikasi MyPertamina, konsumen juga dapat memperoleh berbagai program promo menarik, seperti setiap pembelian produk Pertamax akan mendapatkan cashback sebesar Rp 250 ribu per liter sampai Desember 2020. Sebelumnya, transaksi nontunai menjadi salah satu upaya untuk mencegah penularan COVID-19. Karena itu, PT Pertamina (Persero) terus mendorong serta mengedukasi konsumen agar bertransaksi 'cashless' dengan menggunakan aplikasi MyPertamina.

"Kami akan terus mendukung sosialisasi transaksi nontunai agar masyarakat Lampung terbiasa bertransaksi tanpa uang tunai," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Ia menambahkan sebagai salah satu upaya bersama untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan membiasakan masyarakat mengurangi transaksi menggunakan uang tunai yang beredar dari satu tangan ke tangan lain tanpa diketahui bebas tidaknya dari percikan droplets.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement