Senin 02 Nov 2020 03:20 WIB

Erdogan Dituding Berkontribusi pada Ekstremisme Islam

Politikus Jerman tuding Erdogan berkontribusi pada kekerasan dan terorisme

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Christiyaningsih
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: Turkish Presidency via AP, Pool
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Pakar urusan luar negeri dari oposisi Partai Hijau Jerman Cem Ozdemir mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan justru mempromosikan terorisme Islam di Eropa. Padahal, untuk menghentikan ekstremisme Islam diperlukan sejumlah tindakan.

"Presiden Turki Erdogan terus menerus menuangkan minyak ke atas api dan berkontribusi pada kekerasan dan terorisme," ujar Ozdemir kepada Deutschland dilansir Middle East Monitor akhir pekan lalu.

Baca Juga

"Di Jerman, kami perlu menangani organisasi Islam secara berbeda. Organisasi ini harus didirikan sepenuhnya sesuai dengan konstitusi kami dan menjadi independen dari pemerintah asing," tambahnya.

Presiden Turki sebelumnya mengkritik Presiden Prancis Emmanuel Macron. Erdogan menilai Macron membela kebebasan berekspresi dan menerbitkan kartun yang menyinggung umat Islam setelah pembunuhan terhadap seorang guru sejarah.

Erdogan mempertanyakan kesehatan mental Macron atas sikapnya terhadap Islam dan Muslim. Ia pun meminta warga Turki untuk memboikot produk Prancis.

"Langkah-langkah harus diambil terhadap semua penghasut yang terus menyulut ekstremisme Islam untuk tujuan mereka sendiri yang dimotivasi oleh kepentingan murahan," ujar Ozdemir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement