REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Aston Villa Dean Smith mengatakan timnya harus membayar mahal atas kecerobohan-kecerobohan mereka ketika menelan kekalahan 3-4 dari Southampton di Villa Park, Birmingham, Ahad (1/11). Smith mengatakan timnya paham Southampton punya kemampuan bagus memanfaatkan situasi bola-bola mati. Sayangnya, hal itu gagal diterjemahkan dalam pertandingan.
Para pemain Villa melakukan pelanggaran di area yang dekat dengan kotak penalti, berujung tiga gol bagi Southampton yang semuanya melibatkan James Ward-Prowse. Ward-Prowse mengirim assist untuk gol pembuka Jannik Vestergaard. Pemain yang sedang merayakan ulang tahun ke-26-nya itu kemudian mencetal dua gol lewat eksekusi tendangan bebas menawan.
"Kami tahu kualitas bola mati mereka, jadi sebetulnya pelanggaran-pelanggaran itu seharusnya tidak boleh dilakukan," kata Smith dalam komentar pascalaga dilansir laman resmi Villa.
"Kami kecewa dan frustrasi. Saya memasuki ruang ganti saat jeda, sembari berpikir seharusnya skor 3-0 tidak pernah terjadi," ujarnya menambahkan.
Danny Ings menambah keunggulan Southampton pada babak kedua, sebelum Villa mendapat momentum kebangkitan dan bisa memangkas ketertinggalan tetapi tetap kalah 3-4 dari tamunya
Bagi Smith, momentum itu jadi sesuatu yang positif bagi skuatnya untuk menyongsong pertandingan pekan depan di kandang Arsenal.
"Kami hampir mengimbangi, tetapi itu tidak terjadi. Momentum kami musim ini memang terhenti sementara karena hasil dua pertandingan terakhir ini. Namun, bagaimana kami menutup pertandingan sungguh baik dan kami harus membawanya ketika melawat ke Arsenal pekan depan," katanya.
Hasil kontra Southampton seolah menegaskan berakhirnya awal musim gemilang Villa yang kini tergelincir ke urutan keenam klasemen sementara. Villa gagal menambah koleksi 12 poin mereka setelah menelan dua kekalahan beruntun dari enam laga.