Senin 02 Nov 2020 06:01 WIB

Tersangka Penyerangan Nice Bertambah Jadi Enam Orang

Penangkapan tersangka penyerangan Nice terakhir terjadi pada Sabtu (31/10).

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Tersangka Penyerangan Nice Bertambah Jadi Enam Orang. Polisi Prancis berjaga di dekat Gereja Notre Dame di Nice, selatan Prancis, Kamis, 29 Oktober. Presiden Prancis Emmanuel Macron menambah hingga 7.000 tentara untuk berjaga usai serangan pisau yang menewasakn tiga orang, Kamis.
Foto: Eric Gaillard/Pool via AP
Tersangka Penyerangan Nice Bertambah Jadi Enam Orang. Polisi Prancis berjaga di dekat Gereja Notre Dame di Nice, selatan Prancis, Kamis, 29 Oktober. Presiden Prancis Emmanuel Macron menambah hingga 7.000 tentara untuk berjaga usai serangan pisau yang menewasakn tiga orang, Kamis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebanyak dua pria lagi ditangkap sehubungan dengan serangan pisau yang menewaskan tiga orang di sebuah gereja di Nice, Prancis. Jumlah orang yang ditahan kini menjadi enam orang.

Menurut sumber kepolisian Prancis, penangkapan terakhir terjadi pada Sabtu (31/10). Seorang penyerang memenggal kepala seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya di sebuah gereja di Nice pada Kamis lalu.

Baca Juga

Tersangka penyerang, berusia 21 tahun dari Tunisia, ditembak oleh polisi dan sekarang dalam kondisi kritis di rumah sakit. Penangkapan terbaru dalam kasus tersebut melibatkan dua pria dari kota Grasse, dekat pantai Prancis selatan dekat Nice.

Kepala jaksa antiterorisme Prancis mengatakan pria yang diduga melakukan serangan Nice telah tiba di Eropa pada 20 September di Lampedusa, pulau Italia di lepas Tunisia. Penyelidik di Italia juga meningkatkan penyelidikan tentang pergerakan dan kontak tersangka penyerang di pulau Sisilia.

Mereka yakin dia mungkin menghabiskan waktu di sana setelah pergi dari Lampedusa ke Bari pada awal Oktober dengan kapal yang digunakan untuk mengkarantina migran. Di Bari, tersangka diyakini telah diberi perintah pengusiran yang mewajibkan dia meninggalkan Italia dalam waktu seminggu. Penyelidik sedang mencari kemungkinan tersangka penyerang tinggal di kota Alcamo Sisilia selama 10 hari.

Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese menyatakan tidak ada tangung jawab yang harus diberikan oleh pemerintah Italia soal ini. Ketimbang saling mencari kesalahan, dia meminta setiap pihak untuk dekat dengan rakyat Prancis dan negara-negara Eropa lainnya sebab peristiwa itu adalah serangan terhadap Eropa.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement