REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meraih juara dalam layanan transportasi berkelanjutan atau Sustainable Transport Award (STA) 2021 yang diberikan oleh The Institute for Transportation & Development Policy (ITDP). ITDP adalah lembaga nirlaba yang concern di bidang transportasi dan berbasis di Kota New York, Amerika Serikat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan pun menyambut baik penghargaan yang diterima Pemprov DKI atas penilaian kinerja selama 18 bulan terakhir. Anies menganggap, raihan itu juga berkat kontribusi masyarakat Ibu Kota.
"Alhamudillah, alhamdulillah. Pada warga Jakarta, penghargaan ini dipersembahkan. Kita bersyukur dan bersyukur, atas pengakuan dunia ini, selamat untuk warga Jakarta!" kata Anies lewat akun Twitter, @aniesbaswedan, pada (31/10).
Sontak saja, capaian Pemprov DKI itu mengundang kritik dari berbagai pihak. Anies diingatkan jika penghargaan di bidang transportasi tidak melulu berkat kontribusinya. Anies dituding hanya meneruskan program warisan gubernur DKI sebelumnya, yaitu Joko Widodo (Jokowi) yang menjabat periode 2012-2014 dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada periode 2014-2017.
Dalam catatan Republika, terdapat empat figur utama yang mengkritik Anies lantaran dianggap mengeklaim warisan program Jokowi-Ahok untuk mendapat kredit pribadi. Di antara yang mengkritik Anies adalah juru bicara Istana Fadjroel Rachman, anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak, pengamat transportasi Djoko Setijowarno, hingga politikus PDIP yang pernah bergabung di Partai Demokrat dan Golkar, yaitu Ruhut Sitompul.
Menurut Fadjroel, program transportasi publik di Jakarta sudah dirintis oleh Jokowi dan Ahok. Bahkan, ia menyinggung, bus Transjakarta sudah dikembangkan sejak era gubernur Sutiyoso. Adapun Anies, hanya tinggal melanjutkan program pendahulunya.
"Akhirnya semua pekerjaan transportasi publik yang dirintis Presiden @jokowi dan @basuki_btp dari #MRTJakarta #LRTJabodebek #6TolDalamKota juga #TransJakarta Pak Sutiyoso mendapatkan penghargaan. Terima kasih @aniesbaswedan sudah melanjutkan ~ FR #JakartaJuaraDunia," ujar Fadjroel lewat akun Twitter, @fadjroeL, pada Sabtu tidak lama setelah Anies bercicit.
Sementara, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, menilai, penghargaan yang diterima Pemprov DKI merupakan hasil kinerja sejak gubernur sebelumnya dan pemerintah pusat. "Ini adalah hasil kerja sejak gubernur-gubernur sebelumnya dan kerja pemerintah pusat di Jakarta saat ini," kata Gilbert kepada Republika, Sabtu.
Meski mendapatkan penghargaan, menurut anggota Fraksi PDIP DPRD DKI tersebut, prestasi Pemprov DKI dari ITDP tidak sejalan dengan kondisi nyata di lapangan. Dia menuding, sejak Anies menjabat sebagai gubernur DKI sejak tiga tahun lalu, tidak ada perbaikan yang nyata, khususnya dalam hal transportasi umum. "Karena kita tidak merasakan sesuatu yang 'wow' sejak 2017," ujar Gilbert.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengingatkan, penghargaan STA 2021 merupakan hasil jerih payahnya bersama. Sehingga, setiap gubernur yang memimpin DKI Jakarta memiliki peran masing-masing.
Djoko pun menyinggung sejarah pembangunan transportasi berkelanjutan di Jakarta telah dimulai pada era gubernur Sutiyoso. Pada era gubernur Fauzi Bowo alias Foke, pembangunan MRT Jakarta dimulai, dan dituntaskan pada era gubernur Jokowi.
Adapun pembangunan LRT Jakarta dilakukan pada era gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Djoko menyebutkan, pada era gubernur Anies malah belum terlihat pembangunan transportasi publik. "MRT ini kan eranya Foke sama Jokowi. LRT (zaman) Ahok, di era Anies belum ada. Fase-fase berikutnya belum ada kontraktor yang mau. Belum jelas mau membangun yang mana," kata Djoko saat dihubungi pada Sabtu.
Adapun politikus PDIP Ruhut Sitompul lewat akun Twitter, @ruhutsitompul, secara khusus membuat video ucapan selamat kepada Jokowi dan Ahok atas raihan STA 2021, lantaran Jakarta menjadi juara.
"Pertama di Asia Tenggara, Jakarta mendapat penghargaan transportasi Asia terbaik di dunia. Jelas, karena ini prestasi gubernurnya pada waktu itu Pak Joko Widodo dan dilanjutkan oleh Ahok, dan yang sekarang merasa eh untung ada saya, maaf yee. Yes merdeka!" ucap Ruhut menyindir Anies yang dianggap mengeklaim penghargaan yang diberikan oleh ITDP.