REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang juga belum mereda membuat panitia penyelenggara
Musyawarah Nasional Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (Munas PP PBSI) yang akan digelar 5-6 November di Tangerang Banten digelar secara tertutup.
Meskipun akan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah, acara empat tahunan tersebut tidak diperkenankan untuk dihadiri media secara langsung baik saat pembuakaan maupun penutupan Munas. Hal ini sesuai kesepakatan panitia dan pihak hotel untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Sebagai konsekuensinya, pihak panitia seperti diungkapkan, Steering Committee Munas PBSI Achmad Budiharto ketika dihubungi republika.co.id Ahad (1/11), mengatakan, akan menyiapkan webinar bagi wartawan untuk acara pembukaan dan juga konferensi pers usai Munas nanti.
"Sejak dahulu Munas PBSI memang selalu tertutup dalam artian media hanya meliput saat pembukaan dan penutupan saja. Kali ini karena kondisi pandemi, membuat jumlah orang dalam ruangan harus dibatasi. Sehingga tidak memungkinkan media meliput secara langsung. Sebagai gantinya kita akan siapkan Webinar saat pembukaan dan penutupan nanti," kata Budiharto.
Budiharto menambahkan, Munas nanti akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Salah satunya adalah melakukan persyaratan test swav sehari sebelum peserta ikut Munas, lokasi Munas juga akan disterilkan terlebih dahulu.
"Di masa Pandemi Covid-19 ini tentu Munas nanti akan menerapkan protokol Kesehatan yang ketat. Dimana nanti setiap peserta Munas sebelum mengikuti acara diwajibkan melakukan uji usap. Jika ada yang hasilnya positif maka tidak diperkenankan mengikuti acara," kata Budiharto yang juga Sekjen PBSI periode 2016-2020 ini.
"Kita berkerjasama dengan satgas Covid-19 dan rumah sakit. Kalau nanti ada peserta yang positif Covid-19 maka untuk penanganan selanjutnya kita serahkan kepada pihak yang terkait. Munas akan tetap berjalan dengan ikut protokol kesehatan, antara lain menjaga jarak, memakai masker dan face shield selama mengikuti Munas," kata dia menambahkan.
Pengamat bulu angkis Broto Happy Wondomisnowo menyambut positif dengan Munas PBSI yang digelar tertutup nanti. "Saya rasa ini semua demi kesehatan dan keselamatan peserta Munas. Apalagi kita tahu sebagian besar peserta Munas usianya sudah diatas 50 tahun. Dimana usia yang rentan terpapar Covid-19. Ini juga untuk membantu pemerintah menekan penyebaran Covid-19. Jangan sampai ada klaste Munas," kata dia.
Broto menyatakan, meskipun masa Pandemi pelaksanaan Munas saat ini dinilainya lebih banyak manfaat daripada mudharatnya. Jika dimundurkan, kata dia, tentu akan banyak efeknya. Seperti kontrak pemain dan sponsor. Maupun pengiriman pemain ke turnamen internasional yang tahun depan sudah mulai ada turnamen.
Dalam Munas PBSI nanti akan ada tiga agenda yakni yang Pertama adalah laporan pertanggungjawaban pengurus lama, kedua pembahasan AD/ART dan yang ketiga adalah pemilih ketua umum PBSI periode 2020-2024.