Senin 02 Nov 2020 09:55 WIB

Jika Joe Biden Jadi Presiden AS, Bagaimana Nasib Israel?

Joe Biden dinilai tak akan mengubah kebijakan AS terhadap Israel.

Rep: Dwina Agustin / Red: Nur Aini
Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Posisi Israel akan tetap aman meski nantinya Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan 3 November. Wakil ketua Partai Demokrat di Luar Negeri, Elana Sztokman, menyatakan, Isarel tidak perlu khawatir dan proses normalisasi yang dimulai oleh Trump akan terus berlanjut di bawah Biden.

Biden dikenal menentang Israel yang memperluas aktivitasnya di Tepi Barat dan telah berjanji mengembalikan uang yang dipotong oleh pemerintahan Trump ke Palestina. Namun, pandangan mantan wakil presiden era Barack Obama tampaknya sebagian besar mendukung Israel.

Baca Juga

Pada Mei, Biden menyatakan, tidak akan memindahkan Kedutaan Besar AS kembali ke Tel Aviv jika terpilih. Dia juga kemudian berjanji melanjutkan kerja sama militer yang erat dengan Israel dan memberikan bantuan miliaran dolar kepada negara tersebut.

"Dia berkomitmen untuk keamanan Israel, tetapi pada saat yang sama dia juga mendukung solusi dua negara dan ingin mencapai perdamaian jangka panjang antara negara Yahudi dan Palestina," kata Sztokman dikutip dari SputnikNews. 

Jika terpilih, Biden perlu mengatasi masalah yang timbul dari pemerintahan Trump dan mendapatkan kembali kepercayaan rakyat Palestina. Sztokman yakin bahwa dia akan siap menghadapi tantangan tersebut.

"Dia akan menjadi hebat untuk Israel dan kawasan. Dia cerdas dan memahami pentingnya stabilitas dan keamanan dan akan mampu memecahkan sejumlah masalah yang mendesak," kata Sztokman.

Pernyataan itu muncul ketika pemilihan presiden AS hanya beberapa hari lagi. Kesenjangan antara kedua kandidat terus tumbuh lebih lebar. Jajak pendapat Israel baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 60 persen orang Israel lebih suka melihat Trump terpilih kembali. Hanya 19 persen yang memiliki pandangan serupa tentang penantangnya, Biden.

Dukungan untuk Trump sangat berlasan karena dia mengambil beberapa tindakan pro-Israel yang tidak pernah dilakukan oleh presiden AS sebelumnya. Contoh saja pada 2017, dia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pada Mei tahun berikutnya dia memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke kota yang disengketakan sehingga memicu kemarahan rakyat Palestina.

Beberapa saat kemudian, Trump memotong dana rakyat Palestina dan mengakui legalitas permukiman Yahudi di Yudea dan Samaria. Dia pun menghadapi Teheran dengan meninggalkan kesepakatan nuklir Iran dan memainkan peran penting dalam kesepakatan normalisasi antara Isarel dan tiga negara Muslim. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement