REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih Barcelona Quique Setien buka-bukaan dengan mengatakan, Lionel Messi sulit diatur selama ia melatih klub raksasa La Liga Spanyol tersebut. Setien menukangi Barca Januari tahun ini, tapi kemudian dipecat Agustus tahun yang sama setelah Blaugrana kalah 2-8 melawan Bayern Muenchen di pentas Liga Champions.
Sebelum laga itu, Messi terang-terangan menyebut Barca lemah dan inkonsisten.
"Memang benar ada pemain yang tak mudah diatur, salah satunya, Leo (Messi)," kata Setien kepada koran El Pais seperti dikutip laman ESPN, Senin (2/11). "Sulit melatih orang yang sudah biasa menang. Dan ketika di sekitar dia, akan tidak nyaman ketika Anda tak mencapai kemenangan itu, itu mengganggu Anda."
Menurut Setien, ia juga harus memperhitungkan bahwa Messi adalah pesepak bola terbaik sepanjang masa.
"Bagaimana saya mau mengubah dia? Di sana (di Barca) mereka mengakui dia sebagaimana dia selama ini," jelas Setien. "Ada faktor lainnya di luar sekadar pemain itu dan itu lebih sulit diatur. Jauh lebih sulit. Ada hal yang melekat pada banyak atlet yang bisa disaksikan di dokumenter Michael Jordan ("The Last Dance"). Anda melihat hal yang tidak Anda duga."
Messi, lanjut Setien, sangat pendiam dan hanya mau menunjukkan yang ia ingin perlihatkan kepada pelatih. "Dia tak banyak berbicara. Ada jutaan orang yang beranggapan Messi atau pemain lainnya, yang lebih penting dari pada klub atau pelatih," kata dia.
Setien melanjutkan, Messi seperti halnya orang di sekitarnya, terus-terusan menang selama 14 tahun alias memenangkan segalanya. "Setelah saya hengkang, satu hal yang pasti bagi saya adalah pada saat tertentu saya harus mengambil keputusan tapi ada hal yang di atas Anda, yakni klub dan suporter. Mereka ini di atas presiden, pemain, pelatih. Anda harus menghormati mereka (penggemar) dan Anda harus melakukan apa yang paling menyamankan klub."
Meskipun demikian Setien mengaku tidak menyesali masanya yang singkat di Camp Nou. "Pengalaman di Barcelona itu luar biasa."