Senin 02 Nov 2020 13:24 WIB

Yordania Terapkan Kembali Lockdown Nasional

Lockdown bakal diberlakukan selama lima hari, dimulai pada 11 November mendatang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Anak-anak bermain skateboard di Seven Hills Skate Park, Pusat Kota Amman, Yordania, Selasa (22/9). The Seven Hills adalah organisasi nirlaba Yordania yang menggunakan skateboard sebagai alat untuk membentuk karakteristik sosial, kepemimpinan dan kesetaraan gender bagi para pemuda-pemudi yang tidak memiliki akses ke aktivitas ini. Taman skate di pusat kota Amman itu menjadi tempat sekitar 150 pemuda dan pemudi, penduduk setempat dan pengungsi dari Suriah, Yordania, Sudan, Somalia, Yaman dan Palestina, bertemu untuk belajar bermain skate, menikmati perbedaan dan mengetahui satu sama lain saat melakukan latihan fisik. EPA-EFE/ANDRE PAIN
Foto: EPA-EFE/ANDRE PAIN
Anak-anak bermain skateboard di Seven Hills Skate Park, Pusat Kota Amman, Yordania, Selasa (22/9). The Seven Hills adalah organisasi nirlaba Yordania yang menggunakan skateboard sebagai alat untuk membentuk karakteristik sosial, kepemimpinan dan kesetaraan gender bagi para pemuda-pemudi yang tidak memiliki akses ke aktivitas ini. Taman skate di pusat kota Amman itu menjadi tempat sekitar 150 pemuda dan pemudi, penduduk setempat dan pengungsi dari Suriah, Yordania, Sudan, Somalia, Yaman dan Palestina, bertemu untuk belajar bermain skate, menikmati perbedaan dan mengetahui satu sama lain saat melakukan latihan fisik. EPA-EFE/ANDRE PAIN

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN — Perdana Menteri Yordania Bisher Khasawneh mengumumkan akan memberlakukan kembali karantina wilayah atau lockdown cakupan nasional pada Ahad (1/11). Lockdown bakal diberlakukan selama lima hari, dimulai pada 11 November mendatang.

Dalam penerapan lockdown mendatang, Yordania turut mengajukan pembatasan baru, termasuk meminimalkan pertemuan besar, menambah waktu jam malam hingga satu jam, dan menutup taman serta pusat kebugaran. Peraturan terhadap protokol kesehatan juga akan dipertegas.

"Mulai besok, akan ada lebih banyak lagi patroli polisi yang akan menegakkan hukum penjagaan terkait penggunaan masker dan mengeluarkan denda terhadap pelanggar," kata Khasawneh.

Dia mendesak warga untuk bertindak lebih bertanggung jawab dan mematuhi aturan kesehatan seperti memakai masker wajah serta memastikan jarak sosial guna mencegah penyebaran virus corona. Bulan lalu Kementerian Kesehatan Yordania telah memperingatkan bahwa negara tersebut dapat dipaksa untuk menerapkan kembali lockdown.

Hal itu disampaikan setelah Yordania melaporkan kasus harian tertinggi sejak wabah Covid-19 memasuki negara tersebut. Padahal pada Juli lalu, Raja Yordania Abdullah II mengatakan negaranya telah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19. Dia optimistis Yordania bakal keluar lebih kuat dari krisis dibandingkan negara-negara lain di kawasan.

Berdasarkan data yang dihimpun laman Worldmeters, sejauh ini Yordania telah mencatatkan 75.866 kasus Covid-19 dengan 866 kematian. Sebanyak 7.740 pasien di sana berhasil pulih. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement