Senin 02 Nov 2020 14:43 WIB

Pemerintah Segera Finalisasi Pembentukan FKUB Tingkat Pusat

Persoalan kerukunan agama pasti muncul di tengah Indonesia sebagai bangsa majemuk.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi di Kantor Wakil Presiden.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Juru Bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi di Kantor Wakil Presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dalam waktu dekat akan membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tingkat pusat atau nasional. Hal ini disampaikan Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi usai pertemuan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Agama Fachrul Razi, Senin (2/11).

"Selama ini, FKUB itu hanya di wilayah (provinsi), kabupaten/kota, gimana kalau ada di pusat/nasional. Nah, tadi ada gagasan seperti itu, disampaikan oleh MenkoPMK, Mendagri dan Menag," ujar Masduki saat dihubungi, Senin (2/11).

Masduki mengatakan, gagasan pembentukan FKUB tingkat nasional ini juga sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, dan hari ini dikonsultasikan kepada Wapres. Wapres Ma'ruf kata Masduki, juga telah menyampaikan beberapa pokok pemikiran atas pembentukan FKUB Tingkat Nasional.

Hanya saja, Masduki menyebut, pembahasan pembentukan FKUB Tingkat nasional ini belum final dan harus dimatangkan, mulai dari struktur kepengurusan maupun status kedudukannmya.

"Tingkat hubungannya seperti apa, apakah sifatnya forum konsultasi atau hierarki atau segala macam itu masih belum final, masih dalam pembahasan, apakah dalam bentuk Perpres atau apa," ujar Masduki.

Namun demikian, dia menegaskan, gagasan membentuk FKUB tingkat nasional ini dinilai perlu untuk menyempurnakan penyelesaian persoalan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dia menilai, persoalan kerukunan agama pasti akan muncul di tengah Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.

"Melihat urgensi masalahnya, karena ke depan persoalan-persoalan kerukunan beragama itu menjadi sangat penting, biar tidak mudah dipolitisasi lalu kemudian menjadi masalah," ujarnya.

Apalagi di tengah kemajuan teknologi, satu masalah akan cepat membesar jika tidak ditangani dengan segera.

"Karena ada komunikasi yang salah di medsos kan bisa gampang menjadi ajang fitnah, perpecahan, sehingga ini dianggap oleh para menteri, wapres, tadi dibicarakan (FKUB pusat) itu memang perlu tapi bentuknya seperti apa, itu belum final," ujarnya.

Selain pembentukan FKUB, Masduki mengatakan, pertemuan juga membahas agenda Rapat Koordinasi Nasional FKUB se-Indonesia pada Selasa (3/11) esok. Rencananya, agenda akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dilanjutkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai pembicara kunci.

"Namanya ketahanan nasional itu salah satunya kan adalah kerukunan umat beragama, maka forum seperti itu akan selalu ada dan penting, karena memang kita kan sebagai bangsa yang heterogen dalam konteks agama budaya dan segala macam, maka itu perlu diadakan," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement